Wednesday, January 25, 2012

Maharah Kitabah Untuk Tingkat Mutawassith

2.1 Pembelajaran Maharah Kitabah
Seni bahasa arab yaitu istima’, hadits, qiraah, kitabah. Ta’bir bahasa berkaitan dengan seni hadits dan seni menulis. Maksud ta’bir berkaitan dengan hadits yaitu muhadatsah atau percakapan atau biasa disebut ta’bir syafahi, sedangkan ta’bir yang berkaitan dengan tulisan adalah ta’bir kitabi.  Ta’bir kitabi adalah media untuk berkomunikasi antar manusia dan saudaranya dengan melihat tempat dan waktu.
Kemahiran menulis mencakup tiga hal, yaitu kemampuan menulis dengan tulisan yang benar atau memperbaiki khot, mengeja, dan menyatakan pikiran-pikiran maupun perasaan melalui tulisan yang lazim disebut ta’bir tahriry.
Menulis merupakan kegiatan bahasa dasar yang kita pergunakan dalam kehidupan berbahasa kita. Biasanya kita menulis sesuatu tentang pikiran kita, berita, pengalaman, dan terkadang kita mengungkapkan apa yang kita rasakan, maupun apa yang dalam lamunan kita kepada orang lain. Contohnya saja menulis surat, surat terbuat ketika kita menggunakan bahasa, yang juga merupakan media kita untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Ta’bir memiliki tujuan[1], yaitu:
1.      Membiasakan murid menulis dengan bahasa yang benar.
2.      Meningkatkan kemampuan murid dalam percakapan, diskusi, bercerita, menulis surat, menulis laporan, dsb.
3.      Kemampuan murid dalam setiap kegiatan kebahasaan dalam masyarakat.
4.      Mengembangkan kepekaan murid dalam situasi masyarakat yang berbeda-beda.
5.      Agar murid mendapatkan kebebasan berpikir
6.      Membiasakan kecepatan berpikiran dan berucap.
7.      Agar murid dapat mengungkapkan dengan benar tentang perasaannya, pikirannya dalam susunan yang benar dan berpengaruh.
8.      Dapat memperluas  dan memperdalam cara berpikirnya, membiasakan berpikir logis.

Ta’bir juga memiliki asas-asas[2], yaitu:
1.      Perhatian makna sebelum lafadz.
2.      Pembelajaran ta’bir dalam situasi secara alami sampai murid mengerti bahasa
3.      Materi pelajaran yang berbeda-beda dan sumber pengetahuan menjadi dasar sumber yang wajib bagi murid dalam penulisan ta’bir.
4.      Penyempurnaan pembelajaran ta’bir dalam suasana yang bebas dan tidak membebani
5.      Penentuan judul dan membaginya menjadi pembuka, isi, dan penutup
6.      Pemilihan kata dan ungkapan yang sesuai setiap pemikiran.
7.      Penggunaan tanda baca yang baik dan benar.
2.1.1 Menulis paragraf
Sebaiknya seorang guru itu menerangkan kepada murid-muridnya tentang kriteria-kriteria paragraf yang baik sampai para murid terbiasa dengan kriteria-kriteria tersebut. Dan akn lebih baik jika seorang guru memberikan contoh dari paragraf-paragraf yang baik agar menjadi solusi dari permasalahan sebagai penghubung dari faktor-faktor yang mengandung unsur paragraf[3] yang baik. Dan faktor-faktor itu adalah sebagai berikut:
1.      Kesatuan paragraf.
Maksudnya satu pikiran terpusat/terfokus/pokok. Dan kalimat yang lainnya dijadikan sebagai penjelas dari kalimat utama dalam suatu paragraf yang biasanya terdapat pada awal paragraf. Kemudian diikuti kalimat pokok ini dengan klaimat penjelas lainnya.
2.      Keterikatan.
Maksudnya adalah  mengikat keindahan kalimat dengan pengikatan kalimat yang menunjukkan atas macam-macam hubungan antara kalimat ini. Dan sebagai contoh: penggunaan perumpamaan (menyandarkan pada hal ini) digunakan sebagai pengibaratan dari hubungan yang bertolak belakang di antara dua kalimat. Dan ibarat yg ini (dan sebab itulah) digunakan sebagai pernyataan sebab. Dan ungkapan (dan kesimpulan yang telah kami katakan) untuk pernyataan suatu penghargaan. Dan masih banyak yang lainnya.
3.      Penguatan.
Maksudnya adalah untuk memperindah paragraf dengan pengurutan kalimat yang terntu sesuai dengan maksud yang jelas.Dan dimungkinkan sesuai dengan urutan tempat, seperti penulisan dari kanan ke kiri, dari bawah ke atas. Dan juga sesuai dengan waktu, seperti dari zaman dahulu hingga sekarang atau modern dan juga sebaliknya. Dan juga urutan sebab, seperti disebutkan terlebih dahulu sebabnya baru kemudian solusi atau hasilnya.
4.      Jelas.
Terwujudnya kejelasan paragraf itu dengan mengandung pengertian-pengertian pokok yang tidak mengandung kalimat-kalimat yang memiliki banyak arti atau masih ambigu. Dan juga menghindari penggunaan-penggunaan kosakata-kosakata yang memiliki banyak arti.
5.      Sehat.
 Terwujudnya kesehatan paragraf apabila dalam penulisannya sesuai dengan kaidah nahwu dan sharaf. Dan juga kecocokan dalam pemilihan kosakata dan penulisannya sesuai dengan kaidah imla’ yang baik dan benar.
Dan tidak diragukan lagi, bahwa mengetahui kriteria-kriteria ini bertujuan untuk membantu siswa dalam kemampuan penulisannya dengan baik dan benar. Dan yang paling utama dari berbagai faktor di atas adalah peran seorang guru dalam menghadirkan atau memberikan contoh contoh paragraf disertai pembahasan masalahnya bersama dengan siswa. Dan guru meminta para siswa untuk mencatat atau menggaris bawahi apa yang telah dibahas dan ditulis dari kriteria2 yg telah dibahas. Sebagaimana Seorang guru memasukkan kriteria2 itu ke dalam perumpamaan atau ungkapan ketika membuat suatu paragraf atau makalah yang ditulisnya.
2.1.2 Menulis surat
Surat adalah salah satu bentuk penting dalam mengarang, karena sebagian manusia atau seluruhnya menggunakannya sebagai salah satu media komunikasi dan mengarang tentang syair, dan juga digunakan sebagai media untuk menyalurkan keinginan, minat, dan bakat.
Bentuk surat itu bermacam-macam, seperti surat pribadi yaitu surat antara teman dan teman, maupun juga surat bisnis yang digunakan dalam hal-hal resmi yang biasanya ditujukan untuk pemerintah, yayasan maupun suatu organisasi. Meskipun surat nantinya ditujukan secara pribadi maupun organisasi, tetap saja itu sebagai latihan untuk para murid karena pada dasarnya surat itu dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu pembuka, isi dan penutup
Menulis surat merupakan salah satu latihan untuk para murid dalam hal mengarang. Sesungguhnya menulis surat merupakan tugas mengarang yang bersifat umum, karena bertujuan untuk mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran para murid yang mana surat tersebut terkadang berisi cerita, syair yang berasal dari lamunan.
Surat yang baik adalah surat yang berisi ungkapan tentang kebenaran judul dan kedalaman arti yang berhiaskan senda gurau yang menyenangkan hati dan ungkapan yang indah tentang perasaan dan pikiran. Sehingga memungkinkan garu dan murid untuk melakukan diskusi untuk menentukan kriteria tulisan sebagai ukuran keindahan surat. Guru juga bisa memberikan contoh surat yang memenuhi unsur keindahan sehingga itu dapat dijadikan sebagai latihan para murid.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan surat[4] adalah :
a.       Perhatian anak pada bentuk baru dalam menulis surat di sampul surat.
b.      Pemilihan judul yang tepat dan menentukan penerima surat.
c.       Pembagian surat yang terdiri dari pembukaan, isi, penutup, tanda tangan.
d.      Pemilihan kata yang mudah dimengerti oleh murid.
e.       Penulisan kata-kata murni dari para murid, bukan memindah dari buku.
f.       Kejelasan maksud kata yang digunakan untuk menghindari kesalahan arti.
g.      Ketelitian untuk menghindari pengulangan kata.
h.      Materi yang diberikan tersusun dengan rapi dengan pengibaratan yang berkesinambungan.
2.1.3 Menulis Karangan Pendek
Menulis karangan pendek merupakan salah satu ketrampilan menulis. Dan diharuskan dari pembelajaran para murid mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan peenulisan karangan pendek, adalah sebagai berikut:
a.       Halaman buku, diharapkan murid menulisnya disamping kanan buku.
b.      Tanggal, guru dan muri sepakat atas penulisan tanggal serta penempatan tanggal
c.       Judul, guru dan murid sepakat atas tempat penulisan judul yaitu diatas halaman.
d.      Pembagian paragraf, para murid diharapkan memberikan tempat kosong antara halaman dan permulaan paragraf baru.
e.       Tempat menulis, kesepakatan guru dan murid dalam permulaan menulis yaitu memulai dari kiri atau dari kanan, dan juga bisa dimulai dari dua sisi tersebut.
f.       Peralatan menulis, guru dan murid sepakat menulis dengan pensil atau pena dengan warna yang disepakati juga. Selain itu juga kesepakatan tentang pemakaian kertas atau buku sebagai media menulis.
Dengan menulis karangan pendek diharapkan agar para murid dapat menciptakan bagian dari ketrampilan yang telah dipersiapkan, yaitu:
a.       Kemampuan atas pekerjaan yang terencana
b.      Ketrampilan yang matang, seperti menempatkan judul, tanggal, dan halaman buku
c.       Adanya waktu kosong ketika menulis karangan
d.      Tulisan yang jelas
e.       Susunan karangan dari ide pokok dan ide penjelas
f.       Bagian karangan
g.      Keyakinan paragraf
h.      Kejelasan paragraf
i.        Penekanan paragraf
j.        Kebenaran paragraf
k.      Imla’ yang baik
Dengan apa yang telah diterangkan diatas, sesungguhnya menulis bebas meliputi bagian ketrampilan dalam jumlah yang besar, dan tidak menutup kemungkinan murid dapat belajar kettampilan ini dalam sekejap.
2.1.4 Menulis Laporan
Laporan adalah sebuah penggambaran sebuah pekerjaan, kejadian, rencana dalam sebuah catatan dengan gaya bahasa yang baik, yang mana didalamnya tertulis waktu, tempat, para pelaku, judul. Laporan merupakan sebuah kegiatan bersama yang dilakukan dalam kehidupan manusia contohnya tentang rekreasi, pengalaman yang didapat, perkumpulan yang pernah dihadiri, acara yang pernah didengar, kejadian yang telah terjadi atas mereka. Sehingga dari setiap keadaan tersebut seharusnya dapat menjadikan para murid mencurahkan apa yang mereka dalam tulisan[5].
Menulis laporan merupakan tugas yang susah meskipun dikerjakan secara individu maupun kelompok, karena sebelumnya membutuhkan diskusi antara guru dan murid bertujuan sebagai latihan para murid dalam hal ketrampilan menulis.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika latihan menulis laporan[6], yaitu:
a.       Menulis hal-hal yang pernah dirasakan oleh murid
b.      Latihan menulis laporan hendaknya dalam bentuk yang teratur
c.       Murid dapat membedakan hal yang penting dan tidaknya dalam sebuah laporan. 
d.      Meyakinkan murid bahwa ketrampilan ini memerlukan ketelitian, kejelasan, dan kerapian.
2.2 Strategi Pembelajaran
Adapun beberapa dasar-dasar pembelajaran yang harus diperhatikan seorang guru dalam pembelajaran ta’bir, yaitu:
a.       Judul yang diperuntukkan bagi para murid diwajibkan dalam bentuk banyak dan bermacam-macam, tapi alangkah lebih baiknya jika murid dapat memilih sendiri judul dalam penulisan ta’bir, atau paling tidak guru berpartisipasi didalam menentukannya.
b.      Guru harus mengerti akan langkah-langkah dasar, agar para murid nantinya tidak bebas dalam menuliskan sesuatu.
c.       Guru memberikan petunjuk agar membaca dasar pengetahuan atau sumber buku sebelum menulis tentang judul yang mereka pilih. Dengan membaca dapat memberikan manfaat, dan juga dapat menjadi sebuah solusi sebuah masalah, karena membaca merupakan salah satu ketrampilan yang penting di dunia saat ini
d.       Lebih baik berdiskusi tentang judul yang dipilih dengan cara lisan ditengah membaca dan secara tertulis sebelum menulis. Guru mempunyai tugas pada muridnya untuk menjelaskan bagian-bagian paragraf yang terdiri dari ide pokok dan ide penjelas, serta tanda baca, dan lain sebagainya.
e.       Guru melakukan latihan menulis sesuai dngan kriteria yang jelas. Adapun kriteria yang wajib diperhatikan, mulai terendah hingga tertinggi, adalah sebagai berikut:
                                i.            Ejaan yang baik
                              ii.            Kejelasan kalimat
                            iii.            Kebenaran lafadz dan susunannya
                            iv.            Ketelitian dalam penempatan tanda baca
                              v.            Pengaturan ide-ide dan kandungannya
                            vi.            Kehalusan kata-kata dan kedalaman arti
                          vii.            Ketelitian dalam penggunaan dalil ataupun sumber yang digunakan






















BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menulis adalah proses yang membangkitkan kreatifitas dan memperkuat kesadaran akan dunia sekitar. Menulis juga membuatmu senantiasa menjadi keyakinan dan emosi. Semakin banyak menulis, semakin besar pula rasa percaya diri dalam dalam mengungkapkan perasaan dan pandanganmu yang unik tentang kehidupan.
Menulis adalah aktivitas memindahkan pengalaman ke dalam simbol-simbol verbal. Kegiatan menulis tidak sekedar menggambarkan sebuah realitas agar sesuai dengan aslinya. Tidak sama dengan memindahkan realitas melalui alat fotografi sehingga mendekati gambaran yang mendekati objeknya.
Sehingga surat, paragraf, karangan pendek, dan juga laporan merupakan media dalam mencurahkan perasaan dan pikiran, yang mana ada tata cara tertentu yang harus diperhatikan dalam penulisannya.










المـراجـع
وليد احمد جابر, تدريس االغة العربية مفاهيم نظرية و تطبيقات عملية, , دار الفكر للطابعة و النشر و التوزيغ, عمان-أردن, 2002
دكتور فتحى على يونس و دكتور محمود كامل النافية, أساسيات تعليم اللغة العربية, دار الثقافة للطابعة و النشر بالقاهرة, 1988
دكتور محمد علي الخولي, أساليب تدريس اللغة العربية, رياض, 1986
دكتور علي أحمد مدكور, تدريس فنون اللغة العربية, مكتبة الفلاح, كويت, 1984
دكتور حسن شحاتة, تعليم اللغة العربية بين النظرية و التطبيق, دار المصرية اللبنانية, قاهرة, 1996
Mirriam-Goldberg, Crayn. Daripada bete, nulis aja!,  Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006.
Arierobbani,  Kaya dengan menulis, Jogjakarta: INSAN CENDIKIA, 2008.
Redi Panuju, Menulislah dengan amanah, Bandung: Penerbit Nusa Media, 2008.
Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Tata Persuratan Dinas, Jakarta: DEPAG RI, 2003.
Dr. Teguh Budiharso, Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah, Yogyakarta: Gala Ilmu, 2007.
Swasti R. Maysuhara, Surat Menyurat Proposal dan Pendirian Usaha, Yogyakarta: Elmatera Publishing, 2009.



[1]  دكتور حسن شحاتة, تعليم اللغة العربية بين النظرية و التطبيق, دار المصرية اللبنانية, قاهرة, 1996
    دكتور محمد علي الخولي, أساليب تدريس اللغة العربية, رياض, 1986

[2]  دكتور حسن شحاتة, تعليم اللغة العربية بين النظرية و التطبيق, دار المصرية اللبنانية, قاهرة, 1996
[3]  دكتور محمد علي الخولي, أساليب تدريس اللغة العربية, رياض, 1986
[4]  دكتور علي أحمد مدكور, تدريس فنون اللغة العربية, مكتبة الفلاح, كويت, 1984
[5]  دكتور علي أحمد مدكور, تدريس فنون اللغة العربية, مكتبة الفلاح, كويت, 1984
[6]  دكتور حسن شحاتة, تعليم اللغة العربية بين النظرية و التطبيق, دار المصرية اللبنانية, قاهرة, 1996

4 comments: