A. Toriqoh As-Sam’iyah Al- Syafawiyah
Merupakan hasil perpaduan
antara linguistic structural dengan psikologis behavioris yang memandang proses
pembelajaran dari sudut conditioning. Metode ini berkembang sekitar tahun
empat-puluhan.
Metode ini mengutamakan
pengulangan. Cara itu dilakukan untuk efisiensi waktu dalam belajar bahasa.
Dalam metode ini pembelajaran bahasa difokuskan pada lafal kata dan pelatihan
pola-pola kalimat, berulang-ulang secara intensif.
B. Toriqoh As-Sam’iyah
Dalam bidang kategori sosial
efektif, untuk menyimak digunakan strategi:
1. Cooperastion yaitu bekerja sama dengan
teman-teman untuk memecahkan suatu masalah, mengumpulkan informasi, mengecek
cacatan, atau memperoleh umpan-balik
pada kegiatan pembelajaran menyimak pemahaman.
2. Questioning for clarification atau memperoleh pengajaran atau
teman-teman sekelas penjelasan, uraian, dan contoh-contoh tambahan.
3. Selk-talk atau penggunaan kontrol
mental untuk menyakinkan diri bahwa kegiatan pembelajaran akan berhasil atau
mengenai kegelisahan mengenai suatu tugas pembelajaran menyimak.
C. Toriqoh As-Safawiyah
Biasanya pada metode sam’iyah safawiyah ini
menggunakan metode muhadatsah. Metode muhadatsah
yaitu cara menyajikan bahan pelajaran bahasa arab melalui percakapan dan
percakapan ini dapat terjadi antara guru dan murid, antara murid dan murid,
sambil menambah dan memperkaya mufrodat yang belum dikenal.
Metode
pengajaran muhadatsah meliputi:
1. Mempersiapkan materi mukhadasah dengan matang
dan menetapkan topik yang akan disajikan.
2. Materi muhadatsah hendaknya sesuai dengan taraf
perkembangan dan kemampuan anak didik.
3. Menggunakan alat peraga sebagai alat bantu
muhadatsah.
4. Guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu arti
kata-kata yang di buat untuk mukhadasah dengan menuliskannya dipapan tulis.
5. Pada muhadatsah tingkat tinggi atas, anak
didikanya yang lebih berperan, sedangkan menentukan topik yang akan
dimuhadatsahkan.
6. Setelah mukahdasah selesai dilakukan, dibukalah
acara tanya-jawab.
7. Penguasaan bahasa secara efektif.
8. Didalam kelas guru harus berbicara bahasa Arab.
9. Jika muhadatsah akan dilanjutkan kembali pada
pertemuan berikutnya.
10. Mengakhiri pertemuan pelajaran dengan memotifasi
dan memberi semangat untuk belajar lebih giat.
Tujuan
Toriqoh As-Sam’iyah As-Syafawiyah:
1. Melatih lidah anak didik agar terbiasah dan
fasih bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Arab.
2. Terampil berbicara dengan bahasa arab mengenai
kejadian apa saja dalam masyarakat dan dunia internasional, tentang apa yang ia
ketahui.
3. Mampu menerjemahkan percakapan orang lain
lewat, telefon, radio, tv, dan lain-lain.
4. Menumbuhkan rasa cinta dan menyenangi bahasa
arab dan al-Qur’an, sehingga timbul kemauan untuk belajar dan mendalaminya.
Berikut secara singkat
kelebihan dan metode ini adalah:
1.
Dapat
diterapkan dalam kelas mutawasith.
2.
Member
banyak latihan dan praktek dalam aspek ketrampilan menyimak dan berbicara.
3.
Cocok bagi
tingkatan linguistik para siswa.
Sedangkan
kekurangan dari metode ini adalah:
1.
membutuhkan guru yang terampil dan cekatan.
2.
Ulangan
seringkali membosankan serta menghambat pengujian kaidah-kaidah bahasa.
3.
Kurang
sekali memberi perhatian pada nasehat secara langsung.
0 comments:
Post a Comment