Sunday, January 15, 2012

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB II


A.    PENGERTIAN
Pendekatan adalah seperangakat asumsi-asumsi yang antara satu dan lainnya saling terkait. Asumsi-asumsi ini sangat berhubungan dengan karakter bahasa dan karakter proses pengajaran serta pembelajarannya. Pendekatan juga bisa diartikan dengan cara pandang dan bisa juga diartikan sebagai rencana menyeluruh yang berhubungan erat dengan penyajian materi pelajaran secara teratur.
B.     MACAM-MACAM PENDEKATAN
1.      Pendeketan Analisis dan Non analisis
Pendekatan Analisis adalah pendekatan yang didasarkan pada seperangkat ungkapan-ungkapan dan asumsi-asumsi kebahasaan dan sosiolinguistics. Pendekatan ini didasarkan pada kajian-kajian ilmu social kabahasaan, semantik, proses bicara (speech art).
Pendekatan Non Analisis adalah pendekatan yang didasarkan pada konsep psycholinguistics dan konsep pendidikan bukan pada konsep kebahasaan. Pengajaran ini berlangsung dalam situasi kehidupan alami dan difokuskan pada pemenuhan kesempatan pemerolehan bahasa bukan pembelajarannya.

2.      Pendekatan Komunikatif
Pendekatan Komunikatif adalah pengajaran bahasa secara komunikatif, artinya pengajaran yang dilandasi oleh teori komunikatif atau fungsi bahasa. Tujuan pengajaran ini adalah untuk memgembangkan kemampuan komunikatif serta prosedur pengajaran keempat keterampilan berbahasa(mendengar, berbicara, membaca, dan menulis). Dalam hal ini bahasa sebagai sistem bagi ekspresi makna, untuk interaksi dan komunikasi. Pendekatan ini juga memberikan kesempstan bagi siswa untuk berkreatifitas dalam pengungkapan bahasa dan disini peran seorang guru adalah sebagai fasilitator.



3.      Pendekatan all-in-One System
Pendekatan all-in-One system adalah pendekatan yang menghendaki pengajaran bahasa Arab sebagai sebuah sistem, materi-materi pelajaran bahasa Arab tidak diajarkan sevcara terpisah tetapi harus diajarkan secara terkait, baik membaca, mendengar, berbicara, maupun menulis. Pendekatan ini tidak menekankan pengajaran pada pengetahuan bahasa, tetapi lebih menekankan pada kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan.

4.      Pendekatan Aural-Oral
Aural adalah menimbulkan daya tangkap pelajar terhadap bahasa yang didengar.
Oral mengandung makna adanya kemampuan berbahas secara lisan.
Dengan kata lain, pendekatan aural-oral adalah pengajaran bahasa dengan mengajarkan kemahiran menyimak arau mendengarkan bunyi bahasa dalam kata atau kalimat, dan melatih pengucapan sebelum pelajaran membaca dan menulis dilakukan. Tujuan pendekatan ini adalah dapat mengajarkan bahasa sesuai dengan proses mempelajari bahasa dan memberikan pertimbangan antara kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa bahasa adalah kebiasaan yang saling berhubungan dan sesuatu bisa menjadi biasa jika dilakukan secaara berulang-ulang.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment