Saturday, September 28, 2013

Pembelajaran Maharoh Kitabah Pada Tingkat Pemula (Mubtadi’)



BAB I
PENDAHULUAN


1.1        Latar belakang
Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang menempati posisi yang penting dalam dunia pendidikan, baik institusi negeri maupun swasta. Pada jenjang dan program tertentu semuanya mengajarkan bahasa Arab sebagai bagian dari mata pelajaran yang sejajar dengan pelajaran-pelajaran lainnya. Materi bahasa Arab terdiri dari beberapa keterampilan yaitu; maharah istima’, maharah kalam, maharah qira’ah, dan maharah kitabah. Keterampilan menulis (maharah kitabah) merupakan keterampilan tertinggi dari empat keterampilan berbahasa. Menulis merupakan salah satu sarana berkomunikasi dengan bahasa antara orang dengan orang lainnya yang tidah terbatas oleh tempat dan waktu.
Dalam proses pembelajaran maharah kitabah ada beberapa tingkatan yaitu tingkat pemula (mustawa mubtadi’), tingkat menengah (mustawa mutawassith), dan tingkat atas (mustawa mutaqoddim). Perbedaan ini juga membedakan proses pembelajaran keterampilan menulis (maharah kitabah) sesuai dengan metode pembelajaran yang dipakai. Apakah menggunakan metode nahwu wa tarjamah atau menggunakan metode mubasyarah atau metode sam’iyah syafawiyah.
Untuk itu dalam makalah ini kita akan membahas tentang bagaimana cara pembelajaran maharah kitabah yang baik untuk tingkat pemula (mustawa mubtadi’) dan metode apa yang sesuai dengan tingkatan pemula yang disertai dengan contoh-contoh paragraf dan pertanyaan-pertanyaan.



1.2  Rumusan masalah
1.      Bagaimana cara pembelajaran maharah kitabah yang sesuai dengan tingkat pemula (mustawa mubtadi’)?
1.3  Tujuan

1.      Mengetahui bagaimana cara pembelajaran maharah kitabah yang sesuai dengan tingkat pemula (mustawa mubtadi’)



BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pembelajaran Maharah Kitabah
Anak-anak adalah “kekayaan para umat”,tingkatan ini adalah tingkatan dasar dan yang terpenting dalam kehidupan manusia, karena pada tingkat inilah kepribadian seseorang terbangun,tingkah lakunya tercipta, dan mereka akan belajar menghadapi beberapa tantangan dan perbedaan kebiasaan. Pada tingkatan ini pun mereka akan menghadapi gambaran-gambaran masyarakat disekitar mereka yang bagaimanapun juga mereka akan menirukan apa yang ada disekitar mereka.
Oleh karena itu mereka perlu dibekali pendidikan yang benar-benar membangun kepribadian mereka. Jika kita menginginkan kepribadian mereka terbangun sempurna, kita harus memahami kemapuan mereka dan memahami kalau pada tingkat ini mereka masih suka bermain-main. Pada tingkatan pemula, mereka juga belum bisa sempurna dalam menulis, bahkan membaca pun mereka masih terbata-bata. Untuk itu perlu latihan terus-menerus.
Menulis (kitabah) adalah pekerjaan yang sulit bagi anak-anak dan memerlukan beberapa keterampilan. Dalam hal ini kesalahan-kesalahan pasti terjadi, namun hal inilah yang akan membawa mereka pada tingkatan yang lebih tinggi lagi dalam keterampilan menulis (maharah kitabah). Urutan pembelajaran bahasa yang sebenarnya adalah dimulai dari menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan yang terakhir adalah menulis (kitabah). Pada tingkat pemula tidak menekankan pengajaran pada pengetahuan bahasa, tetapi lebih menekankan pada kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan.
Kemahiran menulis mencakup tiga hal, yaitu kemampuan menulis dengan tulisan yang benar (membentuk alfabet) atau memperbaiki khat, mengeja, dan menyatakan pikiran-perasaan melalui tulisan yang lazim disebut mengarang (al-insya’ at-tahriry).

Dalam proses pembelajaran maharah kitabah terdapat beberapa petunjuk umum, yaitu sebagai berikut:
a. Memperjelas materi yang dipelajari siswa, maksudnya tidak menyuruh siswa menulis sebelum siswa mendengarkannya dengan baik, mampu membedakan pengucapannya dan telah kenal bacaannya.
b. Memberitahukan tujuan pembelajarannya pada siswa.
c. Mulai mengajarkan menulis dengan waktu yang cukup.
d. Asas bertahap, dari yang sederhana berlanjut ke yang sulit,
contoh pelajaran dimulai dengan:
1. Menyalin huruf
2. Menyalin kata
3. Menulis kalimat sederhana
4. Menulis sebagian kalimat yang ada dalam teks atau percakapan
5. Menulis jawaban atas pertanyaan – pertanyaan
6. Imla’
7. Mengarang terarah (misalnya dengan gambar)
8. Mengarang bebas
e. Kebebasan menulis
f. Pembelajaran khath
g. Pembelajaran imla’
Kemahiran menulis adalah kemahiran terakhir setelah istima’, kalam, dan qira’ah. Meskipun urutan kemahiran yang diajarkan bertumpu pada kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, tetapi pelajaran menulis alfabet arab hendaknya tetap didahulukan dan disinkronkan dengan pengajaran kemahiran menyimak. Cara pengajaran alfabet  Arab hendaknya tidak sekaligus, tetapi berangsur-angsur, terutama berkaitan dengan derajat kesukaran (gradasi) tata bunyi. Dalam hal ini guru harus memilih huruf-huruf yang memiliki persamaan dengan tata bunyi dalam bahasa Indonesia.
Teknik lain yang bahkan dianggap paling baik dalam mengajarkan kemahiran menulis bentuk huruf Arab adalah penulisan di dalam buku bergaris. Dalam hal ini, huruf Arab ditulis dengan titik-titik yang tidak mencolok, dan murid diminta untuk mengikuti jejak titik-titik ini hingga membentuk huruf Arab yang dikehendaki. Dan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa gerakan menulisnya dari kanan ke kiri.
Jika dalam penulisan sudah dirasa siswa mampu menuliskan dengan sempurna maka langkah selanjutnya adalah kemahiran mengeja, mengeja berarti melafalkan huruf satu persatu. Yang terakhir, setelah siswa mampu mengeja dan menulis adalah mengekspresikan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan (mengarang). Pada tingkat pemula dapat diwujudkan dengan teknik mengarang terbimbing (guided composition) yang secara berangsur-angsur harus terus dikembamgkan menjadi teknik mengarang bebas (free composition).
Bentuk mengarang terbimbing yang paling sederhana adalah menyalin yang kemudian berkembang menjadi upaya memodifikasi kalimat. Misalnya mengganti salah satu unsure kalimat yang disebut substansi, menyempurnakan kalimat yang belum selesai yang disebut komplesi, mengubah kalimat pasif menjadi aktif, mengubah positif menjadi negative dan lain sebagainya. Setelah latihan-latihan tersebut dilanjutkan dengan tahap berikutnya, yaitu menyusun atau menulis kaliimat dengan cara membuat kalimat yang tepat untuk menggambarkan sebuah lukisan atau peristiwa atau menceritakan serentetan gambar.
Tahapan-tahapan perubahan ini pun harus menempuh jalan yang tidak pendek, teknik dan latihan yang harus dilalui berupa:
a.             Menyingkat bacaan dengan cara menceritakan kembali dalam bentuk tulisan yang menggunakan bahasa murid sendiri (precis and paraphrase).
b.            Menceritakan gambar yang dilihat atau pekerjaan sehari-hari (narration).
c.             Menceritakan perbuatan yang biasa dilakukan murid, seperti aktifitas dikelas, mengendarai angkutan umum dan lainnya (eksposition)
d.            Latihan menulis atau mengarang bebas dalam bentuk tulisan tentang masalah yang dikenal oleh pelajar.
2.2 Strategi Pembelajaran Bahasa Arab.
            J Membentuk alfabet.
ا  ب  ت  ث  ج  ح  خ  د  ذ  ر  ز  س  ش  ص  ض  ط  ظ  ع  غ  ف  ق  ك  ل  م  ن  و   ه  ء   ي

           




J  Melengkapi alfabet  
ا  ب (...) ث  ج  ح  خ (...) ذ  ر  ز  س (...) ص  ض (...) ظ  ع  غ  ف  ق (...) ل  م  ن  و   ه  ء   ي
1.            Strategi 1
Strategi ini berupaya untuk melatih siswa dalam menulis sebuah kalimat atau mengarang dengan berdasarkan sebuah gambar. Langkah-langkahnya adalah:
a.             Tampilkan sebuah gambar di depan kelas gambar pemandangan, gambar perilaku keseharian dan sebagainya.
b.            Mintalah masing-masing siswa menyebutkan sebuah nama dengan bahasa arab yang ada dalam gambar tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memperkaya mufrodat.
c.             Mintalah masing-masing siswa untuk menuliskan sebuah kalimat dari kata-kata tersebut. Jka proses ini berjalan lancar dapat dilanjutkan pada proses berikutnya (menulis cerita).
d.            Jika proses ini belum berjalan dengan baik maka mintalah masing-masing siswa untuk menuliskan beberapa kalimat yang menceritakan tentang gambar tersebut.
e.             Mintalah masing-masing siswa untuk membacakan hasilnya.
f.             Berikan komentar dan evaluasi terhadap hasil kerja masing-masing siswa.





كتاب





مرسمة





سبورة


ساعة





مسطرة





كرسي







مخفظة







خذاء






خزانة









……..





……….





……….


………





……….





……..







………..







………….






                         ………..

2.            Strategi 2
Strategi ini disebut dengan guided composition (الإنشاء الموجه). Tujuan strategi ini adalah untuk memberikan latihan pada siswa dalam membuat kalimat mulai dari yang sederhana.

Langkah-langkahnya adalah:
a.             Tentukan satu kata kunci
b.            Mintalah masing-masing siswa untuk membuat 2 kalimat sederhana
c.             Mintalah untuk menggabungkan 2 kalimat tersebut tanpa merubah isi dan urutan
d.            Mintalah untuk menggabungkan 2 kalimat tersebut dengan merubah urutannya dan bisa saja mencampurkan kedua kalimat
e.             Mintalah siswa untuk menggabungkan 2 kalimat tersebut dengan menambahkan 1 atau 2 kata baru
f.             Mintalah siswa untuk membuat kalimat baru yang mendukung kalimat sebelumnya
g.            Mintalah siswa untuk membacakan hasilnya
h.            Berikan kesempatan pada siswa lain untuk memberikan komentar
i.              Berikan klrarifikasi terhadap hasil kerja masing-masing siswa

كِتَابٌ
أَنَا أَشْتَرِي كِتَابًا فِي الدُّكََّانِ
أَحْمِلُ الكِتَابَ فِي مَخْفَظَتِي
أَنَا أَشْتَرِي كِتَابًا فِي الدُّكَّانِ ثُمَّ أَحْمِلُهُ فِي مِخْفَظَتِي
أَنَا أَحْمِلُ الكِتَابَ
أَنَا أَشْتَرِي الكِتَابَ وَ أَحْمِلُهُ عَلَى مَخْفَظَتِي وَ اِسْتَعْدَدْتُ لِلدِّرَاسَةِ
.............................................
...................................................
............................................................

اِجْعَلْ جُمْلَةً مُفِيْدَةً كَمَا فِي المِثَالِ!
............................................................
.......................................................
..................................................................
اِقْرَأْ جَيِّدًا وَ أَجِب الأَسْئِلَة !
عَامٌ جَدِيْدٌ
خَرَجَ مُحَمَّدٌ فِي الصَّبَاحِ مِنْ بَيْتِهِ، وَذَهَبَ إِلَى الجْاَمِعَةِ. مُحَمَّدٌ طَالِبٌ إِنْدُوْنِيْسِيٌ وَ يَتَعَلَمُ اللُّغَةُ الْعَرَبِيَةُ فِي جَامِعَةِ سُوْنَانِ غُوْنُونْجَ جَاتِي الإِسْلاَمِيَةِ الحُكُمِيَةِ بَانْدُونُجِ، وَهِيَ جَامِعَةٌ كَبِيْرَةٌ حَوْلَهَا حَدِيْقَةٌ وَاسِعَةٌ، فِيهَا أَشْجَارٌ كَثِيْرَةٌ وَأَزْهَارٌ جَمِيْلَةٌ. وَطُلَابٌ هَذِهِ الجَامِعَةِ يَتَعَلَمُوْنَ اللُّغَةُ العَرَبِيَةُ وَيَدْرُسُوْنَ العُلُوْمَ الإِسْلاَمِيَةَ دِرَاسَةً جَيِّدَةً.
وَحِيْنَمَا قَابِلُ مُحَمَّدٌ زُمَلاَءَهُ صَافَحَهُمْ وَاحِدًا وَاحِدًا، وَقَالَ لَهُمْ: كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرِ.
أَسْئِلَةِ الاِسْتِيْعَابِ :
أجب هذه الأسئلة!
1.                إِلَى أَيْنَ ذَهَبَ مُحَمَّدٌ فِي الصَّبَاحِ؟
2.                أَيْنَ يَتَعَلَّمُ مُحَمَّدُ اللّغَةُ الْعَرَبِيَة؟
3.                مَاذَا فِي حَدِيْقَةِ الجَامِعَةِ؟
4.                مَاذَا يَدْرُسُ الطَّلِبَةُ فِي الْجَمِعَةِ؟

حول هذه الكلمة و ضميرها!
مُحَمَّدٌ= خَرَجَ مُحَمَّدٌ فِي الصَّبَاحِ مِنْ بَيْتِهِ إلى الجامعة     


أَنَا=
هُوَ=
أَنْتَ=
إِبْرَاهِيْم وَ أَحْمَد=
فَاطِمَة=
خَيْرُالدِّيْنُ=
الطُلاَبُ=
الطَلِبَانِ=
أَنْتِ=
نَحْنُ=
اِمْلاَءِ الفَرَاغِ!
1.                أَنَا خَالِدٌ، أَنَا مِنْ جَاكَرْتَا، أَنَا طَالِبٌ جَدِيْدٌ فِي المُسْتَوَى الإِبْتِدَائِيَةِ.
    أَنْتَ........بَانْدُونْج، أَنْتَ طَالِبٌ............فِي المُسْتَوَى الإِبْتِدَائِيَةِ
       أَنْتِ مِنْ...........، أَنْتِ طَالِبَةٌ جَدِيْدَةٌ فِي........................

2.                أَنَا أَتَعَلَّمُ اللُّغَةَ العَرَبِيَّةَ فِي الفّصْلِ
أَنْتَ تَتَعَلِّّمُ........... فِي الْفَصْلِ
مُحَمَّدٌ يَتَعَلَّمُ اللُّغَةَ الْعَرَبِيَّةَ فِي .......
3.                هذه أسرتي، أسرتي كبيرة. اسم أبي هادي، و اسم أمي صالحة. و عندي أخت واحدة و أخ واحد. ذهب أخي إلى المدرسة في الصباح و أختي أيضاً.
هذه أسرتي، أسرتي .......اسم أبي هادي، و ........أمي صالحة. و عندي...........و.............. ذهب أخي إلى المدرسة ...........و أختي أيضا



ض
ل
ص
ف
ت
ن
ز
د
م
لا
ط
ش
ص
غ
ع
خ
ح
ذ
ك
ى
ء
ئ
ل
ب
ا
ت
ك
ن
ت
ة
ؤ
ر
لا
ا
س
ب
س
ش
ب
أ
ة
ك
ر
ب
ي
ئ
ة
ء
س
ح
ظ
ر
ص
ق
ث
ق
ف
ت
م
د
ط
س
ف
ل
ا
ى
ا
ح
ج
ذ
ن
ي
ث
ل
ت
ذ
د
ظ
س
غ
ك
د
ذ
ف
م
ل
ق
ط
ك
ا
م
أ
ي
ت
ب
ف
ق
غ
لا
ة
ابحث عن الحروف لتشكيل كلمة، وصل بين حرف ما يلي:
§         كتاب
§         ف...
§         ك...
§         ب...
§         أ...
§         ق...
§         أ...
§         م...
§         أ...
§         ب...


فَصْلىِ
أَمَامَ فَصْلِي سَبُورَةٌ نَظِيْفَةٌ، لَوْنُهَا أَبْيَضُ بِجِوَارِ السَبُورَةِ صُورَةٌ صَغِيرَةٌ لَوْنُهَا أَخْضَرُ وَأَسْوَدُ وَأَصْفَر
اجعل فكرة قصيرة كما في المثال!
1.                





                                                                                                                                                           








BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Pembelajaran maharah kitabah pada tingkat mubtadi’ mempunyai beberapa langkah-langkah sebagai berikut :
-Membentuk alfabet
-Melengkapi alfabet  
-Menyalin kata-kata sederhana
-Melengkapi kalimat
-Menggabungkan huruf hijaiyah
-Menjawab pertanyaan sesuai paragraph
-Membuat kalimat sederhana
 -Membuat paragraf sederhana










DAFTAR PUSTAKA


Hamid, Abdul,dkk.2008. Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan, Metode, Strategi, Materi, dan Media. Malang: UIN PRESS
Izzan, Ahmad. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: HUMANIORA
Makruf, Imam. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif. Bandung: NEED’S PRESS
Tho’miy, Rusydi. 1998. Adab al-Athfal fi Al-Marhalah Al-Ibtidaiyyah. Kairo: Dar Al-Fikri Al-
‘aroby
Tho’imiy, Rusydi. 1998. Manahij Tadris Al-Lughoh Al-Arobiyyah bi Al-Ta’lim Al-Asasy.
Kairo: Dar Al-Fikri Al-Aroby
Musthofa, Izzuddin. 2005. Al-Lughoh Al-Arobiyyah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Saefullah, Hasan. 2009. Ayo Memahami Bahasa Arab. Cirebon: Erlangga




Disusun :
Zayyin Mukmila (09330025)
Wiwit Putri Wijayanti (09330036)
Abdul Hadi Almuhdor (09330052)
Nisa Sholikah (09330078)

0 comments:

Post a Comment