Saturday, September 28, 2013

Kategorisasi Kinayah dari Aspek Wasaith ( Media)



            Kinayah ditinjau dari aspek wasaithnya (lafal-lafal atau makna-makna yang menjadi media penyambung dari makna haqiqi kepada makna majazi) dapat dibagi menjadi empat, yaitu ta’ridh, talwih, ramz, dan ima.
            Jika ungkapan tersebut berfungsi menyindir maka dinamakan ta’ridh. Jika perpindahan makna terjadi melalui media yang cukup banyak dan panjang maka dinamakan talwih. Talwih sendiri secara leksikal bermakna menunjukkan sesuatu kepadamu jarak jauh. Jika ungkapan tersebut israyarahnya tersembunyi maka dinamakan ramz. Secara leksikal ramz bermakna menunjukan kepada sesuatu yang ada di dekatmu secara tersembunyi.Adapun penjelasannya yaitu:
1)      Ta’ridh.
Ta’ridh bareti suatu ungkapan yang mempunyai makna yang berbeda dengan makna sebenarnya. Pengambilan tersebut didasarkan kepada konteks pengucapanya (Bakri Syeikh Amin, 1980)
Sedangkan menurut Zarkasi (1391)  mengatakan : ta’ridh yaitu pengambilan makna dari suatu lafal melalui mafhum (pemahaman konteksnya) dan dinamakan ta’ridh karena pengambilan makna didasarkan pada pemaparan lafal atau konteksnya.
Contoh:
المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده
 Artinya:
            “Seorang muslim yang benar adalah apabila sesama muslim yang lain merasa aman dari gangguan tangan dan lidahnya”
            Ungkapan di atas merupakan sindiran bagi seseoarang yang suka menyakiti saudaranya. Jika seseorang suka menyakiti saudaranya, maka hilanglah sifat-sifat muslim daripadanya.
            Orang arab sendiri bisa mengungkapkan sesuatu dengan modelta’rid. Model ini lebih halus dan indah dibandingkan dengan pengungkapan secara terang-terangan, maka orang tersebut tentu akan merasa terhina.
2)      Talwih
Secara bahasa talwih bararti, “engkau menunjukan kepada orang lain dari kajauhan”. Sedangkan secara terminologi  Bakhri Syeikh Amin (1980) mengatakan: “talwih adalah adalah jenis kinayah yang di dalamnya terdapat banyak wasaith (media) dan tidak menggunakan gaya ta’ridh.
Contoh:
ومايك فيّ من عيب فإنّي # جبان الكلب مهزول الفصيل
Artinya:
“padaku tidak terdapat aib, karena aku adalah orang yang selalu menghormati tetamu.
3)      Ima atau isyarah
Kinayah jenis ini merupakan kebalikan dari talwih. Di dalam ima, perpindahan makna asal kepada makna lazimnya terjadi  melalui media (wasaith) yang sedikit. Pada kinayah jenis ini, makna lazimnya tampak dan makna yang dimaksud juga dekat.
Contoh firman Allah swt pada surah al-kahfi ayat 43:
  فاصبح يقلب كفيه علي ما انفق فيها وهي خاوية (الكهف : 43)
Artinya:
“Maka ia membolak balikkan kedua telapak tangnya terhadap apa yang ia infaqkan, sedangkan telapak tanganya itu kosong.”
4)      Ramz
Secara bahasa ramz berarti isyarah dengan dua bibir, dua mata, dua alis, mulut, tangan, dan lisan. Isyarah-isyarah tersebut biasanya dilakukan dengan cara tersirat. Sedangkan secara istilah , ramz adalah jenis kinayah dengan media (wasaith) yang sedikit lazimnya tersirat. Dengan bahasa lain, ramz adalah isyarat kepada sesuatu yang dekat dengan anda secara tersirat.
Contoh:
غليظ القلب (Tebal hati) sebagai kinayah untuk mengungkapkan orang yang keras kepala.



( Dzikri. Ella. Fariha )


0 comments:

Post a Comment