Kinayah ditinjau
dari aspek wasaithnya (lafal-lafal atau makna-makna yang menjadi media
penyambung dari makna haqiqi kepada makna majazi) dapat dibagi menjadi empat,
yaitu ta’ridh, talwih, ramz, dan ima.
Jika ungkapan
tersebut berfungsi menyindir maka dinamakan ta’ridh. Jika perpindahan makna
terjadi melalui media yang cukup banyak dan panjang maka dinamakan talwih.
Talwih sendiri secara leksikal bermakna menunjukkan sesuatu kepadamu jarak
jauh. Jika ungkapan tersebut israyarahnya tersembunyi maka dinamakan ramz.
Secara leksikal ramz bermakna menunjukan kepada sesuatu yang ada di dekatmu
secara tersembunyi.Adapun penjelasannya yaitu:
1)
Ta’ridh.
Ta’ridh bareti suatu ungkapan yang
mempunyai makna yang berbeda dengan makna sebenarnya. Pengambilan tersebut
didasarkan kepada konteks pengucapanya (Bakri Syeikh Amin, 1980)
Sedangkan menurut Zarkasi
(1391) mengatakan : ta’ridh yaitu
pengambilan makna dari suatu lafal melalui mafhum (pemahaman konteksnya) dan
dinamakan ta’ridh karena pengambilan makna didasarkan pada pemaparan lafal atau
konteksnya.
Contoh:
المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده
Artinya:
“Seorang muslim
yang benar adalah apabila sesama muslim yang lain merasa aman dari gangguan
tangan dan lidahnya”
Ungkapan di atas
merupakan sindiran bagi seseoarang yang suka menyakiti saudaranya. Jika
seseorang suka menyakiti saudaranya, maka hilanglah sifat-sifat muslim
daripadanya.
Orang arab sendiri
bisa mengungkapkan sesuatu dengan modelta’rid. Model ini lebih halus dan indah
dibandingkan dengan pengungkapan secara terang-terangan, maka orang tersebut
tentu akan merasa terhina.
2)
Talwih
Secara bahasa talwih bararti,
“engkau menunjukan kepada orang lain dari kajauhan”. Sedangkan secara
terminologi Bakhri Syeikh Amin
(1980) mengatakan: “talwih adalah adalah jenis kinayah yang di dalamnya
terdapat banyak wasaith (media) dan tidak menggunakan gaya ta’ridh.
Contoh:
ومايك فيّ
من عيب فإنّي # جبان الكلب مهزول الفصيل
Artinya:
“padaku tidak terdapat aib, karena aku adalah orang yang
selalu menghormati tetamu.
3)
Ima atau isyarah
Kinayah jenis ini merupakan kebalikan dari talwih. Di
dalam ima, perpindahan makna asal kepada makna lazimnya terjadi melalui media (wasaith) yang sedikit. Pada
kinayah jenis ini, makna lazimnya tampak dan makna yang dimaksud juga dekat.
Contoh firman Allah swt pada surah al-kahfi ayat 43:
فاصبح يقلب كفيه علي ما انفق فيها وهي خاوية
(الكهف : 43)
Artinya:
“Maka ia membolak balikkan kedua telapak tangnya
terhadap apa yang ia infaqkan, sedangkan telapak tanganya itu kosong.”
4) Ramz
Secara bahasa ramz berarti isyarah dengan dua bibir,
dua mata, dua alis, mulut, tangan, dan lisan. Isyarah-isyarah tersebut biasanya
dilakukan dengan cara tersirat. Sedangkan secara istilah , ramz adalah jenis
kinayah dengan media (wasaith) yang sedikit lazimnya tersirat. Dengan bahasa
lain, ramz adalah isyarat kepada sesuatu yang dekat dengan anda secara
tersirat.
Contoh:
غليظ القلب (Tebal hati) sebagai kinayah untuk mengungkapkan orang yang keras
kepala.
( Dzikri. Ella. Fariha )
0 comments:
Post a Comment