Monday, April 29, 2013

Isti'aroh Tamtsil



Isti’arah Tamstil adalah: susunan kalimat yang digunakan tidak pada tempatnya disebabkan adanya hubungan penyerupaan beserta adanya bukti yang mencegah dari mendatangkan ma’na asli. Contoh:
 الصيف ضيعت اللبن
Pada lafadz diatas diketahui lafadz yang berupa dlomir (ت) itu adalah qorinah yang mencegah untuk memeberikan makna asal, sedang makna asalnya dari lafadz (ضيعت اللبن) itu ialah:
أن امرأة كانت متزوجة بشيخ غنى، فطلبت طلاقها منه فى زمن الصيف لضعفه، فطلقها وتزوجت بشاب فقير،
I.     Pebagian Isti’arah Tamstiliyah:
1.      Tahqiqiyah: isti’arah yang meminjam makna yang mana makna itu dapat di indera atau di akal. Contoh yang di indera:
رأيت أسدا يرمي
Pada lafadz diatas kata (أسد) meminjam makna kepada seseorang laki-laki yang berani dengan adanya qorinah yang berupa lafadz يرمي
2.      Takhiiliyah: isti’arah yang meminjam makna yang mana makna itu tidak dapat dipanca indera atau diakal. Contoh:
أشرقت حضرتنا أنوارها
Makrifat itu telah memancarkan cahayanya
Pada lafadz حضرتنا ia meminjam makna dari kata شمس, sedang qorinahnya adalah lafadz أنوارها.
Perbedaan tasybih tamstil dengan isti’arah tamtsiliyah
Tasbih Tamstil
Isti’arah Tamtsil
Menyebutkan musabah dan alat tasbihnya
Tidak ada kecuali pada susunan kalimat
Boleh memakai dua kata dalam kalimatnya
Cabang majaz yang mana itu masuk dalam kategori majaz yang sangat baik (baligh)
tidak membutuhkan qorinah yang menunjukan kepada makna yang dituju
Isti’arah membutuhkan qorinah untuk menolak makna aslinya. Dan membuang musyabah dan adat tasbih namun hanya menyebut musabbah bih nya saja

0 comments:

Post a Comment