Oleh: TAUFIQURROHMAN
Berkenaan dengan tema Punyakah
Kita Modal Sejarah dan Budaya untuk Bangsa Kita Berjaya? yang terkandung
dalam artikel berjudul Saat Bencana: Ibu Pertiwi Menangis? di www.darwinsaleh.com, saya setuju dengan
asumsi artikel tersebut. Dikarenakan banyaknya fakta-fakta yang mendukung
setelah saya telusuri lebih jauh. Kandungan optimisme yang tersirat pada
artikel tersebut menumbuhkan bara ingin tahun perihal hal sejarah kejayaan
bangsa ini. Berharap bisa memunculkan sedikit oase di tengah dahaga kepercayaan
diri bangsa kita karena lilitan berbagai problematika.
Banyaknya tontonan yang menceritakan tentang kejayaan bangsa lain, terkadang tanpa sadar membuat kita merasa menjadi ‘bangsa kerdil’. Kita sangat akrab dengan suguhan kejayaan kesuperioran bangsa lain. Peradaban Yunani kuno dengan ajaran filsafatnya, Dinasti Cina dengan budaya dan strategi perangnya, Peradaban Barat dengan kemajuan teknologi perangnyadan serta peradaban lainnya. Kita merasa takjub dan silau akan pencapaian kemajuan bangsa-bangsa asing tersebut.
Banyaknya tontonan yang menceritakan tentang kejayaan bangsa lain, terkadang tanpa sadar membuat kita merasa menjadi ‘bangsa kerdil’. Kita sangat akrab dengan suguhan kejayaan kesuperioran bangsa lain. Peradaban Yunani kuno dengan ajaran filsafatnya, Dinasti Cina dengan budaya dan strategi perangnya, Peradaban Barat dengan kemajuan teknologi perangnyadan serta peradaban lainnya. Kita merasa takjub dan silau akan pencapaian kemajuan bangsa-bangsa asing tersebut.
Keterpurukan
yang melanda bangsa kita dalam banyak aspek kehidupan, semakin diperparah
dengan nada pesimisme karena menganggap bangsa lain jumawa sejak dulu kala.
Kita (merasa) memang ditakdirkan tertindas sejak lama. Itulah efek buruk jika kita hanya melihat keluar, pastinya rumput
tetangga akan selalu tampak lebih hijau. Karena sebenarnya kalau kita mau
mengembalikan ingatan tentang bangsa kita, maka kita menemukan sejarah yang tak
kalah ‘hijau’ dengan apa yang dimiliki ‘tetangga-tetangga’ kita tersebut.
Nusantara = Indonesia, Pusat Peradaban Pra Sejarah
Nusantara = Indonesia, Pusat Peradaban Pra Sejarah
Sebagaimana
pendapat para pakar sejarah dan juga tercantum pada www.darwinsaleh.com pada artikel Saat
Bencana: Ibu Pertiwi Menangis?, bahwa Nusantara kita ini adalah gugusan kepulauan
terbesar di dunia. Di sinilah tempat terjadinya 3 dari 5 letusan gunung
terbesar yang pernah terjadi di dunia (Gunung Toba, Krakatau, Tambora, Yellow
Stone dan Vicivius). Ahli geologi Brazil, Profesor Santos menyatakan super
letusan besar gunung Toba (76 ribuan tahun lalu) adalah yang terbesar dalam
sejarah dan membuat bumi memasuki zaman es. Sehingga satu-satunya tempat
berkembangnya peradaban nenek moyang manusia paling maju hanya dapat terjadi di
suatu tempat di Hindia Timur, area khatulistiwa, yang hangat tidak ditutupi es.
Yaitu di Nusantara ini. Karena letusan besar itu, kemudian menjadi sangat kaya
mineral, permata, rempah-rempah dan subur.
Dalam
tinjauan arkeologis, sebagaimana tercatat dalam Buku Rekor Dunia, Guiness Book
of Recordfosil bahwa manusia purba tertua adalah Pithecanthropus Erectus
. Fosil yang ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah. Fosil tersebut diperkirakan
hidup pada 1,5 juta tahun silam. Fakta yang semakin mempertegas bahwa
kita bukanlah bangsa kemarin sore.
Bahkan lebih dari itu, fakta-fakta temuan sejarah selanjutnya mengarah pada perubahan peta sejarah peradaban dunia pra sejarah. Pada artikel situs www.darwinsaleh.com berjudul Yang Masih Misteri di Nusantara dijelaskan bahwa telah ditemukan piramid yang lebih besar dari piramid Mesir di Bukit Lalakon, Kec. Soreang, Kab. Bandung. Bentukannya sangat simetris, seperti piramid. Hasil penelitian TIM Turangga Seta dibantu unsur BPPT dan LIPI, dengan uji geolistrik, menduga kemungkinan di bawah gunung itu, sebuah struktur piramid ukuran sangat besar tertimbun tanah.
Bila temuan itu benar, sebagaimana dilansir www.darwinsaleh.com maka semakin melengkapi teori yang dikemukakan 2 akademisi berbeda, professor luar negeri (Prof. Santos, geolog Brazil: “The Lost Continent Found”, 1997; Prof. Oppenheimer, dokter Inggris, ahli DANA: “Eden in the East”, 1998), bahwa Nusantara kita ini diduga daratan Atlantis yang tenggelam 11 ribu tahun SM akibat letusan sangat dahsyat gunung Kratatau purba, terjadi tsunami setinggi 150-an meter, menenggelamkan “dataran sunda. Sehingga Sumatera, Jawa, dan Kalimantan terbentuk sebagai pulau-pulau terpisah. Abu letusan itu melingkupi bola dunia, zaman es berakhir, nenek moyang manusia modern, penduduk berperadaban tinggi di Sunda Land itu berpencar ke penjuru dunia.
Deddy Endarto, pemerhati sejarah Nusantara menjelaskan, beberapa catatan bangsa asing yang berhubungan dengan leluhur kita. Pertama, Catatan bangsa Israel di Jerusalem, yang menerangkan bahwa ketika kuil Daud dibangun dan diupacarai dengan menggunakan dupa atau kemenyan terbaik di dunia saat itu yang di datangkan khusus dari Jawa. Kedua, Catatan Bangsa Mesir, jenazah dari Raja Firaun ternyata proses pengawetan jasadnya (mummi) dengan menggunakan kapur barus yang didatangkan dari wilayah Barus di Sumatera. Ketiga, Catatan Bangsa China, Nusantara khususnya Sumatera dan Jawa dikenal dalamcatatan kuno kekaisaran China sebagai sumber penghasil emas, perak, lada, kayu, gading gajah dan cula badak.
Catatan diatas semua terjadi pada era sebelum Masehi atau ribuan tahun lalu. Bukti nyata tersebut menunjukkan bahwa leluhur kita telah mempunyai peradaban dan mampu melakukan kegiatan perdagangan jauh dari tempat tinggalnya. Suatu hal yang mustahil bisa dilakukan oleh bangsa primitif seperti ditulis dalam buku sejarah peninggalan kaum penjajah kolonial. Untuk mencapai itu semua harus berbekal ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi. Bukti kita bukan bangsa yang lahir kemarin sore. Pendahulu kita telah meletakkan pondasi peradaban yang menyusun bangsa ini sejak jutaan tahun yang lalu.
Dari
Sriwijaya ke Majapahit, hingga Walisongo
Roman
kejayaan bangsa kita tidak hanya menghiasi masa pra sejarah saja, kejayaan kita
juga tercatat pada pasca sejarah. Selain kemegahan bangunan Borobudur yang pada
kerajaan mataram kuno, bangsa kita juga memiliki kerajaan yang berperadaban
tinggi dalam berbagap sendi kehidupan.
Dianata
kerajaan yang masyhur dengan kejayaannya itu, Sriwijaya. Menurut pakar sejarah
Suwandi, Dalam perkembangan sejarah Indonesia, Kerajaan Sriwijaya merupakan
sebuah kerajaan besar yang megah dan jaya di masa lampau. Terbukti pada akhir abad ke-8 M, Kerajaan
Sriwijaya telah berhasil menguasai seluruh jalur perdagangan di Asia Tenggara,
baik yang melalui Selat Sunda maupun Selat Malaka, Selat Karimata, dan Tanah
Genting Kra. Dengan wilayah kekuasaan itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi Kerajaan
Laut terbesar di Asia Tenggara. Tak pelak pengaruhnya sangat besar pada peta
dunia saat itu.
Berikutnya
kerajaan leluhur kita yang mencapai kejayaan luar biasa adalah Kerajaan
Majapahit. Didirikan tahun 1294 oleh Raden Wijaya, kerajaan ini mencapai puncak
kejayaannya di masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389). Kebesaran
kerajaan ditunjang oleh pertanian sudah teratur, perdagangan lancar dan maju,
memiliki armada angkutan laut yang kuat serta dipimpin oleh patih yang dikenal
dengan Sumpah Palapanya, Gajah Mada. Hampie seluruh wilayah ASEAN dikuasai saat
itu.
Bahkan pasca runtuhnya Majapahit, pada saat era walisongo bangsa kita juga mencapai kemajuan. Bangsa kita sudah menemukan meriam. Hal tersebut sesuai paparan Agus Sunyoto, budayawan dan sejarawan Malang, Beliau menyatakan bahwa di Indonesia, meriam pertama kali dibuat pada masa setelah Majapahit runtuh, yakni Raden Kusen, dan di perdagangkan di Malaka. Pembuktian tersebut berdasarkan pada peringatan Portugis kepada balatentaranya untuk berhati-hati ketika melewati selat Malaka. Pada saat itu tentara Portugis mengisahkan, setiap wilayah di daerah pesisir selalu mempunyai meriam, hal inilah yang membuat Portugis saat itu takut pada Nusantara.
Bahkan pasca runtuhnya Majapahit, pada saat era walisongo bangsa kita juga mencapai kemajuan. Bangsa kita sudah menemukan meriam. Hal tersebut sesuai paparan Agus Sunyoto, budayawan dan sejarawan Malang, Beliau menyatakan bahwa di Indonesia, meriam pertama kali dibuat pada masa setelah Majapahit runtuh, yakni Raden Kusen, dan di perdagangkan di Malaka. Pembuktian tersebut berdasarkan pada peringatan Portugis kepada balatentaranya untuk berhati-hati ketika melewati selat Malaka. Pada saat itu tentara Portugis mengisahkan, setiap wilayah di daerah pesisir selalu mempunyai meriam, hal inilah yang membuat Portugis saat itu takut pada Nusantara.
Kejayaan
Militer Indonesia
Kita
beralih ke fase setelah merdekan. Beberapa tahun setelah kita merdeka, kita
memeperkuat militer kita. Sebuah upaya seharusnya bagi negara untukmelindungi
warga negaranya dari serangan asing, selain juga menunjukkan taring bangsanya. Pada
saat itu militer kita mencapai masa jayanya.
Untuk angkatan perang laut, menurut data di situs www.berdikarionline.com Indonesia saat itu memiliki satu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia saat itu, buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Inilah KRI Irian, sebuah kapal perang yang memiliki bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira.
Untuk angkatan perang laut, menurut data di situs www.berdikarionline.com Indonesia saat itu memiliki satu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia saat itu, buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Inilah KRI Irian, sebuah kapal perang yang memiliki bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira.
Sedangkan
untuk angkatan udara, Indonesia memiliki ratusan pesawat tempur canggih, yaitu
20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed, 30 pesawat MiG-15, 49 pesawat
tempur high-subsonic MiG-17, dan 10 pesawat supersonic MiG-19. Pesawat MiG-21
Fishbed adalah salah satu pesawat supersonic paling canggih jaman itu, bahkan
mengalahkan pesawat tercanggih yang dipunyai AS; pesawat supersonic F-104
Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda masih mengandalkan pesawat-pesawat
peninggalan Perang Dunia II, seperti P-51 Mustang.
Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia, dan Inggris. Kita juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, yang memiliki penembak peluru kendali, plus 2 kapal sebagai pasokan suku cadang.
Angkatan perang inilah, ditambah dengan para sukarelawan rakyat, berhasil mengepung dan membuat gemetar Malaysia selama 68 hari, padahal Malaysia didukung sepenuhnya oleh pasukan Inggris, Selandia Baru dan Australia. Karena kuatnya gempuran Indonesia saat itu, Inggris harus mengirimkan sejumlah kapal perang, termasuk beberapa kapal induk, untuk mempertahankan Malaysia.
Memulai Kejayaan atau Hanyut
Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia, dan Inggris. Kita juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, yang memiliki penembak peluru kendali, plus 2 kapal sebagai pasokan suku cadang.
Angkatan perang inilah, ditambah dengan para sukarelawan rakyat, berhasil mengepung dan membuat gemetar Malaysia selama 68 hari, padahal Malaysia didukung sepenuhnya oleh pasukan Inggris, Selandia Baru dan Australia. Karena kuatnya gempuran Indonesia saat itu, Inggris harus mengirimkan sejumlah kapal perang, termasuk beberapa kapal induk, untuk mempertahankan Malaysia.
Memulai Kejayaan atau Hanyut
Melihat
paparan diatas, rasanya tidak pantas bila sampai hari ini kita masih merasa
menjadi ‘bangsa ras rendah’ bila berhadapan dengan bangsa asing. Pada darah
kita mengalir darah pejuang dan ksatria masa lampau yang mencapai berbagai
macam kejayaan.. Sudah sepatutnya kita malu, bila hari ini kita ternyata dipandang
sebelah mata oleh publik internasional.
Kita bangsa Indonesia, bukanlah bangsa kemarin sore di bumi tercinta ini. Leluhur kita sudah menorehkan tinta-tinta emas mulai ribuan tahun sebelum masehi. Merekalah nenek moyang kita yang sejaka sangat lampau sudah berperadaban. Perjuangan tersebut kemudian dilanjutkan dan meraih puncaknya pada masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Armada militer pada masa Orde Lama ditakuti di dunia juga menunjukkan kejayaan bangsa kita, disamping keberhasilan swadaya pangan pada masa Orde Baru.
Tentu saja butuh waktu yang tidak sebentar untuk mampu mewujudkan kejayaan bangsa ini (lagi). Ketertinggalan kita dengan bangsa lain cukup jauh. Namun perlu kita sadari bersama, bahwa bangsa ini tidak hanya milik kita saja, tapi juga milik anak cucu kita nanti. Mulai sekarang kita tularkan optimisme dan mental untuk menjadi bangsa unggul, pada otak kita masing-masing, orang-orang terdekat,serta siapapun yang menjadi bagian dari bangsa kita. Tanpa banyak berfikir apakah kita nanti akan menemui masa tersebut atau tidak. Seperti ucapan John F Kennedy yang dicuplik www.darwinsaleh.com, yaitu “Perjuangan harus dimulai sekalipun seseorang tersebut tidak sempat menyelesaikannya”.
Kita bangsa Indonesia, bukanlah bangsa kemarin sore di bumi tercinta ini. Leluhur kita sudah menorehkan tinta-tinta emas mulai ribuan tahun sebelum masehi. Merekalah nenek moyang kita yang sejaka sangat lampau sudah berperadaban. Perjuangan tersebut kemudian dilanjutkan dan meraih puncaknya pada masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Armada militer pada masa Orde Lama ditakuti di dunia juga menunjukkan kejayaan bangsa kita, disamping keberhasilan swadaya pangan pada masa Orde Baru.
Tentu saja butuh waktu yang tidak sebentar untuk mampu mewujudkan kejayaan bangsa ini (lagi). Ketertinggalan kita dengan bangsa lain cukup jauh. Namun perlu kita sadari bersama, bahwa bangsa ini tidak hanya milik kita saja, tapi juga milik anak cucu kita nanti. Mulai sekarang kita tularkan optimisme dan mental untuk menjadi bangsa unggul, pada otak kita masing-masing, orang-orang terdekat,serta siapapun yang menjadi bagian dari bangsa kita. Tanpa banyak berfikir apakah kita nanti akan menemui masa tersebut atau tidak. Seperti ucapan John F Kennedy yang dicuplik www.darwinsaleh.com, yaitu “Perjuangan harus dimulai sekalipun seseorang tersebut tidak sempat menyelesaikannya”.
Tulisan
ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.darwinsaleh.com/ dengan tema Punyakah Kita Modal
Sejarah dan Budaya untuk Bangsa Kita Berjaya?. Tulisan adalah karya saya
sendiri dan bukan merupakan jiplakan.
bagus slow, lanjutkan!!!
ReplyDeletekita memang bangsa besar. jangan mau jadi budak di negeri sendiri
terima kasih dulur!!! (seng gak ada namanya hehehe)
ReplyDeletebener, arek enom saiki kudu kendel pak menatap ke depan. ojo poko'e cukup ae, mbarai aras2en pola pikir ngono iku
oke sip mas bro.
Deleteyah, rakyat indonesia memerlukan motivasi lbih bsar dr pemerntah n org2 trdkat
ReplyDeletenah, skrg, sdh kh kt menjdi mtivator untk org trdkat dg kt? Sdh kh pmerntah mendukung untk pncpaian kejayaan trsbut?
Yah, intix pmbharuan d.mulai dr individual
Harus ada yg memulai seperti yg dikatakan John F Kennedy: “Perjuangan harus dimulai sekalipun seseorang tersebut tidak sempat menyelesaikannya” . Jadi sebagai generasi selanjutnya harus lebih termotivasi.
ReplyDeleteanonim: memulai dari diri sendiri memang kuncinya, dan pemerintah harus mendukung sepenuhnya. serta tanpa menyerah terhadap setiap ikhtiyar
ReplyDeletekarena kita adalah ras ksatria. bukan ras buruh dan babu!!
@cakmuhib : yah, semoga saja pejuang kecil dan muda tidak hanyut dalam hedonisme. menyadari penuh bahwa nasib bangsa adalah di tangan kita bersama. termasuk generasi selanjutnya
ReplyDeletemantep cak slow
ReplyDeletenggeh ..
ReplyDeletesuwon pun maos dulur
-- Nice article mas sLow... terkadang, sekalipun kita tau betapa berperadabannya nenek moyang kita dulu, kaum muda hari ini masih saja merasa menjadi bangsa yang rendah dan tertinggal. Secara tidak sadar kita telah terjajah secara mental dan seolah terhipnotis, paradigma itu telah menancap begitu dalam di alam bawah sadar masyarakat Indonesia. Ada juga yang terlanjur tenggelam dengan kejayaan masa lampau tanpa melakukan sesuatu yang berarti, sehingga itu hanya menjadi Euphoria semata.
ReplyDeleteJika belum mampu melakukan hal besar, setidaknya memulai dari diri sendiri melalui hal-hal kecil yang sering diremehkan dan disepelekan, seperti style berpakaian, penggunaan bahasa, tindak-tanduk, sikap, tata krama, pola bergaul, dan masih banyak lagi yang bisa kita lakukan sebagai bangsa yang beradab....
kita memang banyak mengadopsi kemodernan bangsa yang (katanya) lebih maju, tapi yang banyak hanya sisi2 negatifnya saja.
ReplyDeletelebih bangga memakai pakaian mode barat, gaya berfikir asal untung asal enak, sudah benar2 mnjangkit genersi kita.
keluhuran tradisi kita, darah ksatria kita luruh oleh bentukan opini media yang menydutkan kita menjadi bangsa kerdil
thanks tin
pemikiran yang menyegarkan bos. lanjtkan berkelana dalam berfikir dan merangkai hruf, kata dan kalimat
ReplyDeleteyah terimaksih.
Deletesama2 penerus harapan bangsa !!
belajar tidak hanya saat kuliah, sipp
Buat apa melihat sisi kejayaan. gak ada gunanya. tidak mampu juga membangkitkan rasa nasionalis kita. apalagi membangun kembali moral bangsa yang mulai hancur ini.... kejayaan itu dimasanya. bukan untuk dibicarakan sekarang sekarang waktunya ngomong progresivitas dan inovativitas bung... bukan bernostalgia tentang histori kejayaan bangsa ini.
ReplyDeletehanya orang yang sakit bila nasionalisme tak bangkit setelah mengkaji sejarah pak/bu..
Deletesejarah menyadarkan kita atas kesalahan silam, dan mengingatkan bagaimana meraih kejayaan
Mengajak brnostalgia dg bansa ini berdampak pada kepuasan atau kebanggaan diri. Akhirnya kita gak mau maju2. Bukannya termotifasi dr kemajuan bagsa lain malah mrasa puas dg kondisi bangasa sperti ini hanya krena sejarahnya. Endingnya tidak ada gerakan menuju perubahan.
ReplyDeletetulisan ini bisa menjadi "senjata makan tuan" bagi para pembaca.
ya semoga pembaca pandai menarik amant tulisan diatas.
Deleteupaya 'kecil' menumbuhkan kepedean anak bangsa untung bersaing
kenapa masih berkutat dengan kejayaan masa lalu ? padahal sekarang pun warga negara indonesia juga mempunyai sebuah prestasi. contoh : Prof. Dr. Khoirul Anwar,I Gede Ngurah Wididana, I Made Budi.
ReplyDeletehanya sebuah upaya untuk tidak lupa mas..
Deletemengenai tokoh-tokoh kekinian kebanyakan 'masih belum' memberi dampak kolektif kepada bangsa..
pemahaman tentang sejarah kejayaan bangsa kita di masa lampau, diharapkan melahirkan optimisme di tengah mindernya putera-putera bangsa terhadap nasib bangsa ke depan..
ReplyDeletegenerasi muda harus sadar dan meraih kejayaan bangsa kembali
masuk .. masuk ..
Deletetinggal prakteknya!
(Y)
ReplyDeleteTugas anaj cucu slnjutnya adalah sellu bljr dr kakek2 trdahulu.
Saya ingat ketika d salah satu dialog kebudayaan yg mnyinggung tntg bangsa-ktika bung karno mmbri pidato pada hari pramuka. . . Yg intinya"apkh bangsa ini hanya ingin mnjadi bangsa yg berkeadaan titi tentrem kartoluwaharjo...TIDAK!!! Yg d harapkan kakek nenek trdahulu adalah bangsa yg bermental,tidak manja...yaitu dimn keadaan yg kuat dlm kondisi di gembleng ..jatuh...bangkit lagi...d gembleng..jatuh bangkit lagi.
Jd intinya sejarah kjayaan bukan untuk d banggakan tp untuk d renungkan BAGAIMANA ?? Sampai bsa pada keadaan tersebut.
Like..bwat dulur taufik
(Y)
ReplyDeleteTugas anaj cucu slnjutnya adalah sellu bljr dr kakek2 trdahulu.
Saya ingat ketika d salah satu dialog kebudayaan yg mnyinggung tntg bangsa-ktika bung karno mmbri pidato pada hari pramuka. . . Yg intinya"apkh bangsa ini hanya ingin mnjadi bangsa yg berkeadaan titi tentrem kartoluwaharjo...TIDAK!!! Yg d harapkan kakek nenek trdahulu adalah bangsa yg bermental,tidak manja...yaitu dimn keadaan yg kuat dlm kondisi di gembleng ..jatuh...bangkit lagi...d gembleng..jatuh bangkit lagi.
Jd intinya sejarah kjayaan bukan untuk d banggakan tp untuk d renungkan BAGAIMANA ?? Sampai bsa pada keadaan tersebut.
Like..bwat dulur taufik