PENDAHULUAN
BAB
I
A.
Latar Belakang Masalah.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada saat ini khususnya dalam dunia
pendidikan dituntut untuk bisa mengembangkan atau memajukan serta meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Dalam hal ini pendidikan memiliki peranan yang sangat penting. Sumber daya
manusia yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan bangsa harus bisa dimunculkan
dengan melahirkan suatu system
pendidikan yang berdasarkan filosofis bangsa tersebut. Oleh sebab itu, usaha
untuk melahirkan suatu system pendidikan nasioal yang sesuai dengan kondisi
Negara yaitu berdasarkan pancasila harus terus dilaksanakan. Terlebih lagi
dalam pembelajaran yang menyangakut pelajaran agama.
Dewasa ini mulia kita jumpai adanya kemunduran dalam dunia ilmu
pengetahuan. Seperti, adanya pemahaman ilmu yang setengah-setengan yang
diterima dan dimilki oleh seorang murid, yang hal ini mungkin disebabkan karena
sedikitnya buku yang dipelajari, kurangnya memperhatikan pelajaran yang
disampaikan guru serta kurangnya pemahaman siswa terhadap bahasa.
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang
isinya mencangkup mata pelajaran membaca, menyimak, berbicara dan menulis.
Kenyataan yang ada dilapangan, mata pelajaran bahasa arab dewasa ini
mutunya masih sangat rendah karena belum mencapai target yang diinginkan secara
maksimal dan memadai. Hal ini disebabkan oleh kesulitan siswa dalam mempelajari
sesuatu yang baru dan asing, selain itu methode yang digunakan dalam proses
belajar mengajar masih terpaku pada buku-buku pelajaran dalam suasana formal
disekolah. Untuk meningkatkan mutu pelajaran bahasa arab, banyak faktor yang harus
dipertimbangkan, diantaranya yaitu dalam hal penyampaian pesan dari sumber
melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan atau siswa. Sedangkan
methode yang digunakan disekolah dirasakan masih kurang menciptakan suasana
kondusif dan menyenangkan bagi siswa untuk dapat mepelajari sesuatu yang baru
dan asing. Hal ini menyebabkan siswa secara mentalitas menganggap bahwa Bahasa Arab
sebagai pelajaran yang sukar sehingga siwa kurang bergairah dalam belajar,
serta mudah lupa terhadap kosa kata yang telah dipelajari karena methode belajar
yang hanya terfokus pada buku pelajaran.
Untuk itu perlu diterapkan suatu cara atau alternatif guna mempelajari
Bahasa Arab yang kondusif dengan suasana yang cenderung rekreatif sehingga
mendorong siswa untuk mengembangakan potensi kreatifitasnya. Salah satu
alternatif yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan media. Suparno
(1998) mendefinisikan media sebagai suatu alat yang dipakai sebagai saluran
untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada
penerimanya. Dengan penggunaan media ini diharapkan agar informasi yang
dikomunikasikan tersebut dapat diterima dengan mudah. Oleh karena itu media
menjadi sangat penting dalam pengajaran bahasa, karena informasi yang
dikomunikasikan lewat lambang verbal saja kemungkinan terserapnya materi amat
kecil sebab Informasi yang demikian itu
merupakan informasi yang sangat abstrak sehingga sangat sulit difahami.
Salah satu media alternatif yang dapat digunakan dalam pengajran Bahasa
adalah media kartu (flash card) karena penggunaan media ini sangat mudah,
praktis dan bisa dipelajari setiap saat. Media ini juga sangat efektif untuk
melatih keterampilan berbicara secara spontan dan sesuai dengan proses
berbahasa yang diyakini merupakan proses ransangan, tanggapan (stimulus
respon). (suparno, 1988:20). Adapun efektifitas penggunaan dari methode ini
tergantung pada kreatifitas guru tersebut, maka kartu ini hanya sebagai hiasan
dinding belaka.
Dengan pendekatan disiplin belajar “Learning Vocabs by cards
Everyday” yaitu mempelajari kosa kata
melalui kartu-kartu yang dilakukan setiap hari akan meningkatkan proses
pemahaman siswa. Proses ini akan lebih berhasil apabila ditunjang dengan sistem
yang rekreatif. Tujuan dari methode ini merupakan sebuah pemenuhan dari
penggunaan target bahasa secara komunikatif. Dengan melakukan methode ini, para
murid dibiasakan untuk membentuk kebiasaan baru dalam penggunaan Bahasa Arab
tanpa adanya pengaruh-pengaruh dari bahasa asli merea. (Freeman,1986:43)
Untuk mepelajari dan memperkaya kosa kata Bahasa Arab, penggunaan media
kartu sangat mendukung karena siswa dapat mempelajari dan menghafal kosa kata
sedikit demi sedikit secara rutin melalui kartu yang mudah dan penggunaannya
yang praktis, dimana guru dapat secara langsung membawa media kedalam kelas dan
menyajikannya tanpa terpaku pada buku teks yang ada. Media kartu (flash cards)
dapat membantu guru dalam proses belajar bahasa arab khususnya tentang
penguasaan dan pemahaman kosa kata. Pengembangan media kartu sebagai media
instruksional pada mata pelajaran bahasa arab diharapkan dapat mamberikan
pengaruh yang positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya
dalam peningkatan kemampuan siswa. Selain itu media kartu atau flash cards
dapat digunakan dengan cara yang rekreatif, misalnya pada saat proses belajar
mengajar berlangsung, guru meberikan kesemapatan pada siswa untuk mengamati
kartu yang ditunjukkan satu persatu dan kemudian bagi siswa yang bisa menjawab
boleh langsung mengambil kartu-kartu tersebut. dengan sistim permainan ini,
akan bisa menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa dalam mempelajari
kosa kata Bahasa Arab.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka pengembangan media kartu atau flash
cards untuk meningkatkana penguasaan kosa kata bahasa arab pada siswa perlu
dilakukan guna mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran. Hasil pengembangan
ini diharapkan bisa bermanfaat untuk menguji efektifitas penggunaan media
terhadap peningkatan kemampuan berbahasa arab serta mengetahui minat siswa
melalui methode alternatif dan variatif ini.
B.
Rumusan Masalah
Dan sehubungan dengan fenomena diatas maka ada dua permasalahan yang akan
diajukan dalam penelitian ini yaitu:
Bagaimana penggunaan media kartu dapat meningkatkan kosa kata bahasa Arab
pada siswa ?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada dua permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan
untuk :
Mengetahui cara kerja atau proses penggunaan media kartu yang efektif
sehingga dapat meningkatkan kemampuan kosa kata siswa .
D.
Hipotesis
Dengan Penggunaan Media
Kartu Dapat Meningkatkan pengayaan serta menmbah Kosakata Siswa Kelas kelas
VIII di MTs Negeri Kediri II
E.
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan konstribusi dalam
upaya meningkatkan pembelajaran Bahasa Arab di MTsN Kediri II, khususnya pada
kegiatan pembelajaran bahasa arab di MTsN Kediri II ini, adapun secara detail
kegunaan tersebut diantaranya:
1.
Siswa
Dengan media kartu, siswa denagn mudah untuk menghafal kosa kata dalam
bahasa arab beserta denagn penggunaannya
dalam komunikasi sehari-hari.
2.
Guru
Penggunaan media ini, akan dapat mepermudah para guru dalam mengajarkan
bahasa arab khususnya untuk para siswa yang masih menempuh pendidikan di tingkat
SMP/MTs atau yang sederajat .
3.
Lembaga
Pengguanaan media ini, akan menjadi pijakan dasar untuk lembaga/sekolah
dalam kaitannya menentukan kurikulum bahasa arab yang lebih baik.
F.
Sistematika Pembahasan
BAB I Pendahuluan,
pada bab ini memaparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
hipotesis penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II Kajian
Pustaka, pada bab ini memaparkan tentang pengertian, unsur-unsur, tujuan,
kebaikan, kelemahan, dan penggunaan media kartu dalam meningkatkan pengayaan
kosa kata siswa.
BAB III Metode Penelitian, pada bab ini memaparkan
tentang pendekatan dan jenis penelitian, tahapan penelitian, siklus penelitian,
pembuatan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, pengecekan keabsahan
data, indikator kinerja.
BAB IV Paparan Data dan Hasil Penelitian, pada bab
ini memaparkan tentang lokasi penelitian dan hasil penelitian yang meliputi
penyajian data-data yang diperoleh dari lapangan.
BAB V Penutup, pada bab ini memaparkan tentang
kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan Pendidikan Agama Islam khususnya Bahasa Arab dalam
metode pengajarannya.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Media Pengajaran
Pengertian
Media Pengajaran
Media berasal dari bahasa latin “Medium” yang berarti perantara. Dalam
kamus ilmuah popular, media berarti perantara (informasi); penengah, wahana ;
wadah. Media juga disebut sebagai alat peraga, audio visual, instruksional
material atau sekarang ini media lebih dikenal dengan media pembelajaran atau
media instruksional. Menurut Ibrahim (19 : 4) media adalah segalah
sesuatu yang dapat dipakai untuk memberikan rangsangan dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran. Media pengajaran menurut Hamalik (1989 : 23) adalah alat,
method edan tehnik yang digunakan dalam rangka mengaktifkan komunikasi dan
interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar disekolah. Menurut Abu,
Ahmad. (1986:152) Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan
cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk
memberitahukan atau membangkitkan.[1]
Adapun Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar adalah upaya dilakukan oleh guru
untuk merealisasikan rancangan yang telah disusun baik di dalam silabus maupun
rencan pembelajaran. Karena itu pelaksanaan KBM menunjukkan penerapaan
langkah-langkah suatu strategi pembelajaran yang di tempuh oleh guru untuk
menyediakan pengalaman belajar. Langkah-langkah kegiatan belajar mengajar, dan
program-program pembelajaran lintas kurikulum dalam mencapai standart
kompetensi hasil belajar bahasa Arab di madrasah Tsanawiyah, mengacu pada
pendekatan, prinsip-prinsip KBM dan motivasi belajar, serta cara-cara belajar
yang produktif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Manfaat pengguanaan media didalam kelas sangatlah jelas. Media tidak
hanya populer dan menarik pada kalanagan semua mumur utnuk meningkatakan minat
dalam mempelajari bahasa, namun juga memunculkan variasi dalam situasi proses
belajar mengajar. Dalam menggunakan media guru harus mempertimbangkan usia
siswa yang akan disjar. Demikian juga tingkat intelektual, tingkat kemampuan
berbahasa, dan latar belakang sosial budayanya. Isi materi pada media tersebut
juga harus sesuai dan relevan denagn minat siswa (Yunus, 1981:1). Sadiman juga
mengungkapkan bahwa penggunaan media perlu memperhatikan penempatannya agar
dapat diamati dengan baik oleh seluruh siswa (1986:203)
Peranan media pembelajaran menurut Sadiman (1986:203)
adalah antara lain:
- Menghemat waktu proses belajar mengajar
- Memudahkan pemahaman
- Meningkatkan perhatian siswa
- Mempertinggi daya ingat siswa
Selain itu Supadi (1983 : 203) mengutip fungsi media dari ensiklopedia
penelitian pendidikan sebagai berikut:
- Memperbesar perhatian siswa
- Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajara karena akan membuat pembelajaran menjadi mantap meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berfikir dan mengurangi verbalisme.
- Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menimbulkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
- Membantu tumbuhnya pengertian dan kemampuan berbahasa.
- Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta keragaman dalam belajar.
Media terbagi atas tiga macam, antara lain: Audio, Visual, Audio-visual.
Media kartu termasuk media visual seperti halnya media gambar dan
materi-materi lain yang dapat dilihat. Media kartu termasuk salah satu media
sederhana yang dapat dengan efektif membantu proses belajar, terutama belajar
bahasa. Dimana dengan adanya kartu yang berisikan tulisan atau gambar-gambar
akan meningkatkan minat dan motifasi siswa dalam belajar.
Pada penggunaan media kartu, kita mengenal salah satu model kartu yang
populer yaitu “Flashcards”. Flashcard adalah kartu yang berisikan
gambar, kata, phrase dan lain-lain,. Kartu ini dikenal dengan nama flash yang
berarti secepat kilat, karena penggunaan kartu ini adalah dengan cara
memperlihatkan apa yang ada diatas kartu dengan cepat (flash).
B.
Kosa kata dalam bahasa arab
1. Pengertian
Kosa kata
Dalam pengajaran suatu bahasa, tidak bisa terlepas dari penguasaan kosa
kata (perbendaharaan kata) bahasa tersebut. Demikian halnya dalam pengajaran
bahasa arab. Langkah awal dalam memperkenalkan bahasa arab adalah dengan
pengenalan kosa kata (mufrodat) terlebih dahulu.
Harmer (1991) menyatakan bahwa dalam memperkenalkan kosa kata
kepada murid , ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1 .Makna kata
2. Penggunaan kata
3. Pembentukan kata
4. Struktur kata
Suatu kata tidak akan lebih berarti tanpa adanya suatu konteks yang
melengkapi arti kata tersebut. apabila suatu kata itu berdiri sendiri, maka
kata tersebut akan mempunyai arti yang tidak pasti, karena kata-kata dalam
bahasa arab banyak mepunyai arti lebih dari satu dalam bahasa indonesia. Untuk
itu dalam memperkenalkan kosa kata sebaiknya guru turut memperkenalkan konteks
yang berhubungan dengan kata tersebut. selain faham arti kata perkata, murid
juga nantinya akan faham arti kata dalam suatu konteks tertentu.
Penggunaan kata ttidak kalah pentingnya untuk diajarkan pada murid.
Dengan penggunaan kata yang tepat maka murid akan dapat membentuk suatu
komunikasi, setidaknya percakapan yang tepat pula.
Hal yang ketiga adalah pembentukan kata, seperti yang telah kita ketahui
bahwa kata dapat berubah, baik arti ataupun strukturnya. Murid haruslah
mengetahui perubahan kata itu untuk mendapat pemahaman lebih sempurna terhadap
konteks tertentu dalam bahasa arab.
Adapun hal terahir berkaitan dengan pengenalankata-kata dalam bahasa arab
adalah struktur kata. Ada berbagai jenis kata dalam bahasa arab, yaitu kata
benda (isim ), kata kerja (fi’il) dan kata sifat. Oleh karena itu murid harus
faham struktur kata untuk dapat menggunakan dalam kalimat yang benar.
Keempat hal itu tidak bisa dilepaskan dalam proses pengenalan kosa kata
bahasa arab. Kata haruslah diperkenalkan dengan baik secara kontekstual, penggunaan
dalam kalimat, perubahan dan strukturnya, sehingga murid dapat faham kata
tersebut secara lengkap.
2. Tehnik Pengajaran
Kosa Kata
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa pengenalan kata dalam bahasa
arab tidak hanya mengenalkan kata tersebut dan menyuruh murid untuk
menghafalnya. Akan tetapi diharapkan juga siswa mengetahui, mengerti serta
paham suatu kata sehingga mampu mengetahui cara penggunaannya sesuai dengan
posisi/kedudukannya.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengajaran kosa kata menurut Harmer
(1991), yaitu:
1.
Pola ajar.
Ada dua
pola dalam pengajaran bahasa yaitu pengajaran aktif dan pasif. Pengajaran aktif
tepat digunakan untuk tingkatan murid pemula atau dasar yang memerlikan banyak
latihan dan figur guru yang aktif.
sedang pengajaran pasif tepat digunakan utnuk tingkatan menengah atau
tingkatan atas. Dengan pengajaran pasif, diharapkan muridlah yang lebih aktif
dalam mengolah kata-kata yang telah diberikan.
2.
Hubungan antar kata
Dalam
hal ini murid diharapkan mampu untuk mengolah kata –kata yang telah diberiakn
dalam suatu kalimat. Penggunaan dalam kalimat akan lebih memamcu ingatan murid
akan arti kata-kata terserbut.
3.
Tehnik pengajaran tertentu
Ada berbagai cara untuk memperkenalkan kata dengan lebih mudah kepada
murid yaitu :
a.
Menampilakan realita yang ada,
hubungan kata dengan suatu konteks.
b.
Dengan menggunakan gambar yang bersangkutan
dengan kata tersebut
c.
Menggunakan bahasa tubuh yang khas
untuk menggambarkan/menunjukkan maksud dari suatu kata.
3. Evaluasi
pembelajaran.
Setelah serangkaian pengajaran terlaksanakan, maka suatu evaluasi perlu
diberikan untuk mengetahui hasil kegiatan pengajaran tersebut. Slamemto
(1991) merumuskan adanya tiga tujuan dari evaluasi, yaitu:
- Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan bagi murid.
- Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil masing-masingmurid yang dipakai sebagai pemberian laporan kepada kedua orang tua, penentuan kenaikan tingkat atau status, dan penentuan lulus tidaknya.
- Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat
Adapun evaluasi yang bisa dilakukan, khususnya terkait
dengan pengajaran bahasa adalah:
- Tehnik Tes, yang mencangkup:
- Tes Verbal
- Tes non Verbal
- Tes Verbal, yang mencangkup:
- Tes Tertulis
- Tes Lisan
- Tes Tulis, yang mencangkup:
- Tes Obyektif
- Tes Subyektif
- Tes obyektif, yang meliputi:
- Tes Isian
- Tes Benar Salah
- Tes Menjodohkan
- tes pilihan ganda
- Tes subyektif, yang meliputi:
- Jawaban Singkat
- Jawaban Luas
Selain itu juga dengan melihat empat komponen utama dalam
kegiatan pengajaran bahasa arab, yaitu :
Menyimak
Yaitu dengan melihat kemampuan siswa dalam
menafsirkan berbagai nuasa makna dalam
berbagai teks lisan dengan berbagai variasi tujuan komunikasi dan konteks.
Berbicara
Melihat kemampuan siswa dalam mengungkapkan
berbagai nuansa makna dalam berbagai teks lisan dengan berbagai variasi tujuan
komunikasi dan konteks.
Membaca
Melihat kemampuan siswa dalam memahami
berbagai nuansa makna yang di jumpai dalam berbagai teks tertulis dengan
variasi tujuan komunikasi, struktur teks dan ciri-ciri bahasanya.
Menulis
Melihat kemampuan siswa dalam mengungkapkan
makna secara tertulis sesuai dengan tujuan komunikasinya dengan struktur wacana
dan fitur-fitur bahasa yang lazim digunakan dalam budaya bahasa yang digunakan.
C.
Tingkat efektifitas
penggunaan media kartu dalam meningkatkan pengayaan kosa kata siswa.
Mempelajari bahasa arab, akan menjadi hal yang kurang menyenangakan.
Terlebih lagi jika tidak ada minat dan motivasi dari siswa tersebut, motivasi
dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi
aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan
dirasa sangat mendesak.
Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak, sehingga ia mau melakukan
belajar. Motivasi dapat tumbuh dari dalam diri individu. (instrinsik)
dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya (eksternal)
a. Motivasi
Instrinsik
Jenis
motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri. Dalam
belajar terkandung tujuan menambah pengetahuan. “intrinsic motivations are
inherent in the learning situation and meet pupil need and purposes”
b. Motivasi
Ekstrinsik
Jenis
motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar diri individu. Apakah
karena adanya ajakan, suruhan, paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi
yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar.
Untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
Bahasa Arab, maka guru hendaknya berusaha dengan berbagai cara. Berikut ini ada
beberapa cara membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam rangka menumbuhkan
motivasi intrinsik.
1.
Kompetisi (persaingan, guru berusaha menciptakan
persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajar)
2.
Pace making, pada awal KBM guru hendaknya menyampaikan
trik pada siswa.
3.
Tujuan yang jelas untuk mencapai pembelajaran
4.
Mengadakan penilaian/tes, pada umumnya siswa mau
belajar dengan tujuan mendapat nilai yang baik (Muh Uzer Usman: 1989, 24-25)
5.
Starategi pembelajaran yang berfariasi.
6.
Adanya Media untuk menarik perhatian siswa.
Sebagaimnan pembahasan sebelumnya bahwa penggunaan media sangat membantu
keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar, terutama disini penggunaan
media kartu yang dikenal dengan flash cards. Pemakaian flash cards dalam
proses belajar mengajar bahasa Arab sangatlah berguna karena materi dari flash
cards dapat disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan pada siswa. Cara
penggunaannya pun dengan cepat dan tangkas, sehingga siswa akan lebih
termotivasi untuk mempelajari bahasa Arab dan dapat mempraktekannya dan siswa
akan dapat mengingat pelajaran dan kosakata dengan lebih lama, karena dalam
praktek penggunaan flash cards mengikut sertakan bukan hanya faktor kognitif
dan afektif, namun juga faktor motorik siswa.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Setting Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif adalah pendekatan yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak
dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara lain
dari pengukuran.[2]
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan
kelas yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kegiatan pembelajaran
dalam mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran.
Menurut T. Raka Joni dalam F.X Soedarsono penelitian tindakan
kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari
tindakan-tindakan yang dilakukannya itu serta memperbaiki kondisi-kondisi di
mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.[3]
Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Kediri II yang terletak di Jl. Sunan
Ampel No 12 Ngronggo Kodya Kediri 64127. MTsN Kediri II merupakan salah satu Madrasah Negeri yang
berada di Kediri di bawah naungan Departemen Agama. Adapunb Penelitian ini akan
difokuskan pada peserta didik kelas VII-E di MTsN Kediri II yang berjumlah 43
siswa (21 siswa dan 22 siswi).
B.
Rencana Tindakan
Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui efektifitas penggunaan media flash cards terhadap peningkatan
kosakata siswa kelas VIII-E MTsN Kediri II. Sebagai upaya untuk mendapatkan
hasil yang maksimal maka perlu dirumuskan sekenario penelitian mulai dari
persiapan, pelaksanaan sampai pada evaluasinya.
Penelitian ini dimulai dengan
persiapan peneliti untuk mempersiapkan media flash cards sebelum materi
tersebut diberikan dengan menentukan bentuk dan ukuran media flash cards yaitu
15X20 Cm sebanyak 220 buah dengan spesifikasi gambar anggota tubuh, kosakata
profesi dan gambar profesi serta kosakata alat-alat sekolah, kemudian peneliti
membuat sketsa gambar di kertas manila dengan memberi warna seperlunya setelah
media flash cards dibuat maka peneliti mulai untuk melakukan penelitian di
kelas dengan membawa beberapa alat lain yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar seperti penggaris, penghapus, boart marker dan selama pelaksanaannya
peneliti dibantu oleh beberapa peneliti lain yang bertindak sebagai
observation.
Penelitian ini dilaksanakan selama enam kali pertemuan yang dimulai pada
hari Rabu tanggal 23 Februari 2006, adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
selama enam kali pertemuan tersebut adalah :
PERTEMUAN 1 :
1.
Tahap Awal
2.
Tahap Inti
3.
Tahap Akhir
C.
Rencana Perekaman.
Untuk meperoleh data yang lebih
akurat dan agar data yang telah diperoleh tidak hilang maka peneliti melakukan
perekaman denagn cara membuat catatan-catatan dari hasil data yang telah
diperoleh selama proses penelitian. Tehnika yang dilakukan adalah denagn
perekapan hasil nilai setiap pertemuan dalam proses pembelajaran yang
berlangsungdengan menggunakan flash card, sedang untuk mengetahui efektifitas
penggunaan media flash card maka peneliti barupaya utnuk membandingkan nilai
pre-test dan post-tes, dimana soal yang digunakan adalah sama, sehingga hal ini
nantinya akan memudahkan peneliti untuk mengetahui efektifitas penggunaan media
flash card terhadapa pengajaran kosa kata.
D.
Data dan Cara Pengumpulannya.
Data yang akurat akan bisa diperoleh
ketika proses pengumpulan data tersebut dipersiapkan dengan matang. Dalam
penelitian ini akan digunakan beberapa cara untuk mengumpulkan data selama
proses penelitian yaitu:
- pengamatan partisipatif.
Cara ini digunakan penelikti agar data yang diinginkan bisa diperoleh
sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Penelitian partisipatrif
maksudnya adalah peneliti terlibat langsung dan bersifat aktif dalam turut
mengumpulkan data yang di inginkan dan juga peneliti kadang-kadang mengarahkan
obyek yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang mengarah pada data yang
ingin diperoleh peneliti.
- observasi aktifitas kelas
observasi aktifitas kelas dilaksanakan oleh peneliti ketika peneliti
mengajar dikelas denagn menggunakan media flash card (observasi secara
langsung), sehingga peneliti akan memperoleh gambaran suasana kelas dan peneliti bisa menentukan media flash card
dan cara penyampaiannya yang lebih baik pada pertemuan yang bberikutnya. Hal
ini dilakukan dengan merujuk adanya pertimbangan hasil observasi
- pengukuran hasil belajar
data yang telah diperoleh dilapangan akan diukur oleh peneliti dengan
menggunakan analisa sebagai perbandingan
hasil dari pre-test (sebelum media flash card digunakan) dan dari post test
(setelah media flash card digunakan).
Denagn perbandingan peningkatan nilai yang telah ada, maka media flash
card ini bisa dibilangberhasil dan sebagai salah satu media pengajaran kosa
kata, sehingga hal ini bisa direkomendasikan kepada para pengajar bahasa untuk
menggunakan media flash card ketika mengajar kosa kata.
BAB
IV
PAPARAN
DATA DAN HASIL PENELITIAN
A.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTsN
Kediri II yang terletak di Jl. Sunan Ampel No.12 Ngronggo Kediri. MTsN Kediri
II merupakan salah satu Sekolah Menengah
yang berada di kota Kediri di bawah naungan Departemen Agama. MTsN Kediri II.
MTsN Kediri II didukung oleh sumber daya manusia yang cukup memadai dan
profesional, dimana MTsN Kediri II, memiliki 63 tenaga pendidik dengan kepala
sekolah. Pegawai di MTsN Kediri II sebagian besar mereka adalah lulusan
berpendidikan yang tinggi.
Dan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, MTsN Kediri
II menyediakan berbagai macam fasilitas yang mendukung proses pendidikan,
diantaranya adalah ruang belajar (kelas) yang berjumlah 26 kelas, yitu 9 ruang
untuk kelas satu, 9 ruang untuk kelas dua, dan 8 ruang untuk kelas tiga. MTsN
Kediri II juga dilengkapi dengan laboratorium komputer, laboratorium bahasa,
laboratorium IPA, laboratorium IPS, perpustakaan, musholla, ruang guru, ruang
tata usaha, ruang kepala sekolah, ruang BP, ruang kesenian, organisasi
kesiswaan seperti OSIS, UKS, Koperasi Sekolah, Pramuka, PMR, ruang olah raga,
dan kamar mandi.
Penelitian ini akan difokuskan pada peserta didik kelas VIII-E di MTsN
Kediri II yang berjumlah 43 siswa (21 siswa dan 22 siswi) pada saat mengikuti
kegiatan proses belajar-mengajar mata pelajaran Bahasa Arab. Penelitian ini
dilaksanakan oleh guru praktikan selaku penulis laporan ini. Penelti mencoba
menerapkan cara yang dianggap mampu untuk meningkatkan pengayaan kosakata
bahasa arab pada kegiatan belajar siswa. Salah satu cara pengajarannya adalah
dengan cara penggunaan media kartu/flash card. Penelitian ini juga dimaksudkan
untuk mengubah system pengajaran Bahasa Arab yang selama ini monoton menjadi
menarik dan diminati oleh siswa.
B.
Hasil Penelitian
Uraian berikut adalah salah satu upaya untuk mendeskripsikan hasil
penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan. Dengan demikian kita akan
mengetahui bahwa penggunaan media kartu dalam pembelajaran bahasa arab dapat meningkatkan
pengayaan kosakata bahasa arab siswa kelas VIII-E di MTsN Kediri II.
Penelitian ini dilaksanakan mulai
tanggal 22 Februari 2006 sampai dengan tanggal 22 Maret 2006 selama 6 kali
pertemuan, tiap hari Selasa jam 3-4 di kelas VIII-E. Dengan demikian, praktek
untuk mengajar yang dilakukan peneliti hanya berlangsung 6 kali pertemuan (1
pertemuan, observasi kelas, dan 4 pertemuan untuk praktek mengajar) dengan 3
pokok bahasan yaitu bab كيف نصلى (3 X 45 menit dengan 2 kali
pertemuan), نتعلّم
الحساب (3 X 45 menit dengan 2 kali pertemuan). Dan مكتبة المدرسة (3 X 45
menit dengan 2 kali pertemuan).
1. Siklus
Pertama
a.
Rencana Tindakan Siklus I
Sebagai upaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan optimal, peneliti
penggunaan media kartu sebagai salah satu cara
yang dapat melibatkan antara guru dan siswa dan dapat berperan aktif
dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Karena jika hanya menggunakan
metode-metode klasik seperti metode ceramah ataupun yang lainnya dirasakan
kurang diminati jika diterapkan dalam pembelajaran Bahasa arab di kelas VIII E.
Siklus ini terdiri dari satu pokok bahasan, yaitu bab كيف نصلي (3 X 45 menit dengan 2
kali pertemuan). Sebelum pelaksanaan metode drill pada siklus I, peneliti
melakukan perencanaan melalui beberapa tahap persiapan yaitu:
a. Membuat rencana pembelajaran.
b. Membagi materi (كيف نصلي ) menjadi 4 bagian, yaitu:
محا دثه, تركـيب, قـرأة, كتا بة
c. Peneliti membagaikan kepada
siswa kelas ٍٍVIII E cartu yang berisi gambar untuk dicari dan dihafalkan
mufrodat/bahasa arabnya yang terkait dengan pembahasan yang akan dipelajari.
d. Setelah siswa mengetahui materi
pelajaran kemudian siswa menghafal mufrodat dengan mengingat symbol-simbol atau
gambar yang ada.
e. Dengan begitu peniliti dapat
melihat kemampuan siswa dalam menghafal kosa kata baru yang disertai dengan
symbol atau gambar. Dan ternyata mereka lebih cepat hafal dengan mengingat
symbol dan gambar tersebut.
b. Pelaksanaan Siklus I
Adapun penelitian ini mulai dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2006
yang proses pembelajarannya berlangsung selama 3 X 45 menit, yang meliputi:
Pertemuan I : 2 X 45 menit (Rabu, 22 Februari 2006)
Tahap Awal
a. Salam pembuka (assalamu’alaikum
Wr. Wb.)
b. Apresiasi dan motifasi.
c. Pengumpulan tugas minggu lalu
(hafalan mufrodat baru)
d. Presensi siswa.
Tahap Inti
Pre Activity
a. Peneliti/ guru memberikan
stimulus materi BAB I (كيف نصلي )
b. Peneliti/ guru membagi cartu
pada siswa.
c. Peneliti/ guru memberi tugas
kepada masing-masing kelompok.
Whilst Activity
a. Peneliti/ guru memberikan
instruksi untuk membaca dan menghafal Mufrodat baru tentang كيف نصلي serta menulisnya dalam waktu beberapa menit.
Kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang disesuaikan dengan materi BAB I serta
mempresentasikannya.
b. Peneliti/ guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pendapatnya, baik dalam bentuk
menyanggah ataupun yang lainnya.
Post Activity
a. Peneliti/ guru mengevaluasi
hasil kinerja siswa selama diskusi.
b. Peneliti/ guru meluruskan permasalahan
dan memberikan feed back yang tepat atas permasalahan yang ada.
Tahap Akhir
a. Peneliti/ guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
b. Peneliti/ guru memberikan
motivasi-motivasi agar para siswa bisa lebih meningkatkan belajarnya.
c. Peneliti/ guru memberikan
informasi mengenai bahasan selanjutnya.
d. Peneliti/ guru memberi tugas
untuk menulis kembali mufrodat baru tenang كيف نصلي .
e. Peneliti/ guru menutup
pertemuan / salam penutup.
Pertemuan II : 2 X 45 menit (Rabu,01 Maret 2006)
1.
Tahap Awal
a. Salam pembuka (assalamu’alaikum
Wr. Wb.)
b. Apresiasi dan motifasi.
c. Pengumpulan tugas minggu lalu
(hafalan mufrodat baru)
d. Presensi siswa.
e. Peneliti/ guru mengadakan tes
untuk hafalan siswa.
f. Peneliti/ guru menjelaskan
secara singkat kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sebagai hasil belajar.
2.
Tahap Inti
Pre Activity
Peneliti/ guru memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi
sebelumnya.
Whilst Activity
a. Peneliti/ guru memberikan kesempatan
kepada kelompok yang belum presentasi.
b. Peneliti/ guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pendapatnya, baik dalam bentuk
menyanggah ataupun yang lainnya.
c. Peneliti/ guru membuka session
untuk tanya jawab dengan para siswa.
Post Activity
a. Peneliti/ guru meluruskan
permasalahan dan memberikan feed back yang tepat atas permasalahan yang
ada.
b. Peneliti/ guru mengevaluasi
hasil kinerja siswa selama proses belajar-mengajar.
c. Peneliti/ guru menjelaskan
secara detail materi BAB I.
3.
Tahap Akhir
a. Peneliti/ guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk betanya.
b. Peneliti/ guru menyuruh kepada
siswa untuk mempelajari materi selanjutnya
c. Peneliti/ guru memberikan
motivasi-motivasi agar para siswa bisa lebih meningkatkan belajarnya.
d. Peneliti/ guru menutup
pertemuan / salam penutup.
c.
Observasi Siklus I
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti di sini selain
bertindak sebagai guru, peneliti juga bertindak sebagai observer yang mencatat
lembar pengamatan pada lembar observasi prilaku siswa. Hasil pengamatan pada
tahap I, kegiatan siswa sudah cukup bagus, siswa terlihat lebih antusias dalam
memperhatikan pelajaran, karena pelajaran yang didapatkan akan lebih menyenangkan
dari biasanya karena dengan didukung hafalan mufrodat yang ada sehingg dalam
mengikuti pelajaranpun sangat bersemangat.
Memasuki tahapan II, siswa lebih antusias dan lebih aktif dalam
belajarnya, hal ini terlihat dari kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
Mayoritas siswa dapat memahami dan hafal tentang mufrodat baru tentang كيف نصلي serta bersemangat dalam
mendemonstrasikannya. Namun ada sebagian kecil siswa yang sedikit dapat membaca
memahami tentang كيف نصلي
dan siswa sangat aktif untuk bertanya.
Setelah siswa menggunakan media kartu, langkah selanjutnay siswa diberi
soal post test untuk mengetahui tingkat hafalan dan kefahaman siswa dalam
menerima pelajaran yang telah disampaikan.
d. Refeleksi Siklus I
Tujuan peneliti menggunakan media kartu adalah untuk meningkatkan
pengayaan kosakata bahasa arab (mufrodat) dalam belajar bahasa arab pada siswa,
agar proses pembelajaran bahasa arab dapat dirasakan efektif oleh siswa.
Khususnya pada kelas VIII-E MTsN Kediri II, yang mana hal ini tidak terlepas
dari kebiasaan siswa dalam belajar yang dialaminya selama ini. Untuk menyingkapi
kenyataan diatas, maka diambil langkah-langkah:
1.
Memperhatikan peningkatan siswa
yang berminat menulis, menghafal mufrodat-mufrodat bahasa arab serta Memahami
bacaan-bacaannya, maka perlu diberikan cara yang lebih efektif dan efisien,
yaitu dimulai menghafal atau siswa mempunyai hafalan mufrodat tentang bab yang
akan dipelajari.
2.
Sebagian kecil siswa yang kurang
hafal mufrodat-mufrodat baru, masih merasa kesulitan untuk membaca, menulis,
maka harus diberikan waktu tersendiri untuk melakukan hafalan.
2. Siklus
Kedua
a.
Rencana Tindakan Siklus II
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran, peneliti
menggunakan media kartu yang nantinya akan melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran bahasa Arab.
Sebelum pelaksanaan media kartu pada siklus II, peneliti melakukan
perencanaan melalui beberapa tahap persiapan yaitu:
a. Membuat rencana pembelajaran.
b. Membagi materi (كيف نصلي ) menjadi 4 bagian, yaitu:
a. محا دثه, تركـيب, قـرأة, كتا بة
c. Peneliti membagaikan kepada
siswa kelas ٍٍVIII E cartu yang berisi gambar untuk dicari dan dihafalkan
mufrodat/bahasa arabnya yang terkait dengan pembahasan yang akan dipelajari.
d. Setelah siswa mengetahui materi
pelajaran kemudian siswa menghafal mufrodat dengan mengingat symbol-simbol atau
gambar yang ada.
e. Dengan begitu peniliti dapat
melihat kemampuan siswa dalam menghafal kosa kata baru yang disertai dengan
symbol atau gambar. Dan ternyata mereka lebih cepat hafal dengan mengingat
symbol dan gambar tersebut.
b. Pelaksanaan Siklus II
Dengan tetap menggunakan media kartu maka tahapan pembelajaran yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
Pertemuan I : 2 X 45 menit (Rabu, 08 Maret 2006)
1.
Tahap Awal
a. Salam pembuka (assalamu’alaikum
Wr. Wb.)
b. Apresiasi dan motifasi.
c. Pengumpulan tugas minggu lalu
(hafalan mufrodat baru)
d. Presensi siswa.
e. Peneliti/ guru mengadakan tes
untuk hafalan siswa.
f. Peneliti/ guru menjeaskan secara singkat
kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sebagai hasil belajar.
2.
Tahap Inti
Pre Activity
a. Peneliti/ guru memberikan
stimulus materi BAB II (نتعلم الحسا ب)
b. Peneliti/ guru memberi tugas
kepada masing-masing kelompok.
Whilst Activity
a. Peneliti/ guru memberikan
instruksi untuk membaca dan menghafal lafal-mufrodat baru tentang نتعلم الحسا
ب dalam waktu beberapa menit. Kemudian dilanjutkan
dengan diskusi yang disesuaikan dengan materi BAB II serta mempresentasikannya.
b. Peneliti/ guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pendapatnya, baik dalam bentuk
menyanggah ataupun yang lainnya.
Post Activity
a. Peneliti/ guru mengevaluasi
hasil kinerja siswa selama proses belajar-mengajar.
b. Peneliti/ guru meluruskan
permasalahan dan memberikan feed back yang tepat atas permasalahan yang
ada.
3.
Tahap Akhir
a. Peneliti/ guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya.
b. Peneliti/ guru memberikan
motivasi-motivasi agar para siswa bisa lebih meningkatkan belajarnya.
c. Peneliti/ guru memberikan
informasi mengenai bahasan selanjutnya.
d. Peneliti/ guru memberikan tugas
untuk menulis kembali tentang mufrodat-mufrodat baru نتعلم
الحسا ب yang ada di
buku paket.
e. Peneliti/ guru menutup
pertemuan/ salam penutup.
Pertemuan II : 2 X 45 menit (Kamis, 15 Maret 2006)
1.
Tahap Awal
a. Salam pembuka (assalamu’alaikum
Wr. Wb.)
b. Apresiasi dan motifasi.
c. Pengumpulan tugas minggu lalu
(hafalan mufrodat baru)
d. Presensi siswa.
e. Peneliti/ guru mengadakan tes
untuk hafalan siswa.
f. Peneliti/ guru menjelaskan secara singkat
kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sebagai hasil belajar.
2.
Tahap Inti
Pre Activity
Peneliti/ guru memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi
sebelumnya.
Whilst Activity
a. Peneliti/ guru memberikan
kesempatan kepada kelompok yang belum presentasi.
b. Peneliti/ guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pendapatnya, baik dalam bentuk
menyanggah ataupun yang lainnya.
c. Peneliti/ guru membuka session
untuk tanya jawab dengan para siswa.
Post Activity
a. Peneliti/ guru meluruskan
permasalahan dan memberikan feed back yang tepat atas permasalahan yang
ada.
b. Peneliti/ gruru mengevaluasi
hasil kinerja siswa selama proses belajar-mengajar.
c. Peneliti/ guru menjelaskan
secara detail materi BAB II.
3.
Tahap Akhir
a. Peneliti/ guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya.
b. Peneliti/ guru memberikan
motivasi-motivasi agar para siswa bisa lebih meningkatkan belajarnya.
c. Peneliti/ guru menutup
pertemuan/ salam penutup.
c.
Observasi Siklus II
Setelah diadakan perbaikan-perbaikan terhadap hasil yang didapat pada
siklus I. kegiatan siswa dalam proses belajar-mengajar lebih bagus lagi, karena
ada kemajuan pada siswa tentang banyak dan kuatnya hafalan mufrodat bahasa arab.
Dari hasil pengamatan, diperoleh bahwa siswa cukup antusias dalam mengikuti
kegiatan belajar-mengajar, dan siswa bertambah aktif untuk bertanya. Dan juga
siswa mengalami peningkatan dalam ketepatan dan kecepatan menghafal
mufrodat-mufrodat baru tentang نتعلم الحسا ب .
Dalam peningkatan prestasi belajar siswa yang merupakan hasil akhir dari
pembelajaran menggunakan media kartu, yaitu dapat dilihat pada hasil nilai
akhir ulangan harian siswa.
d. Refleksi Siklus II
Dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dengan menggunakan media
kartu, maka tujuan pembelajaran yaitu untuk meningkatkan pengayaan kosakata
dalam belajar siswa dan untuk lebih aktif, kreatif dalam proses
belajar-mengajar.
Dari hasil
observasi pada siklus II, maka langkah yang akan diambil:
a.
Pemahaman dan ketaatan siswa
menunjukkan bahwa penggunaan media kartu harus terus diterapkan kepada siswa
untuk lebih mempermudah siswa dalam menghafalkan mufrodat/kosakata bahasa arab
sehingga dapat dimengerti secara mendalam makna yang terkandung dalam materi
yang disampaikan.
b.
Menjaga agar kualitas belajar yang
sudah berjalan berkembang lebih baik dan tetap terpelihara.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Dari paparan data diatas dapat diketahui bahwa, efektifitas penggunaan
media pembelajaran berupa flash card dapat meningkatkan pengayaan kosa kata
siswa MTsN Kediri II. Hal ini dapat diketahui dengan adanya peningkatan
terhadap nilai pre-test dan post-test terhadap dua kelompok eksperimental.
selanjutnya diambil benang merah kesimpulan yang dapat meringkas penjelasan
diatas, diantaranya adalah:
- Untuk dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap kosa kata bahasa arab perlu menggunakan media yang cocok dan kreatif.
- Media flas carad, adalah salah satu media kreatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tangkap siswa dalam menguasai kosa kata khususnya pada pelajaran bahasa (bahasa arab).
- Respon atau minat siswa terhadap bidang study bahasa arab bisa dirangsang dengan beberapa methode pembelajaran yang menarik dan efisien.
B.
SARAN
Selaku penulis sekaligus pengamat dalam hal ini, ada beberapa saran yang
sifatnya konstruktif yang bisa kami beriakn demi kemajuan dan perkembangan
bahasa arab dilembaga pendidkan ini. Adapun saran-saran yang dapat diberikan
adalah :
- Agar guru mempersiapkan pembelajaran bahasa arab yang kreatif, agar siswa tidak merasa monoton dalam belajar bahasa arab. Akan tetapi merasa bersemangat dan senang terhadap metode atau cara yang disampaikan.
- Agar para staf pendidik khususnya pengajar dilembaga pendidikan terkait dapat meyakinkan para siswa didiknya khususnya dalam belajar bahasa arab bukanlah pembelajaran yang sangat melelahkan dan membosankan
[1] Abu, Ahmad. 1986. Metode Khusus
Pendidikan Agama. Bandung: CV Amrico, hal: 152
[2]
Anselm,dkk, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif (Prosedur, Tehnik danTeori
Grounded), 1997. Penyadur Junaidi Ghony, P T Bina Ilmu, hlm. 11
[3]
Soedarsono, F.X, AplikasiPenelitian Tindakan Kelas. Departemen
Pendidikan Nasional, hlm. 2
Terima kasih
ReplyDeleteizin ya, bahannya kami copy
ReplyDeletetafaddol ...
ReplyDeleteassalam.... q izin copy yaa...
ReplyDeleteizin copy yaa.. :)
ReplyDeletemakasi mas...ijin copi yaa...
ReplyDeletecopy nggih kang.....
ReplyDeleteAFWAN SYEKH IZIN COPY Y. SYUKRN KATSIR
ReplyDeleteizin copy file nya saudara :)
ReplyDeleteMaaf izin copy ya akhi? :)
ReplyDeleteizin kopi
ReplyDeleteizin copy saudara
ReplyDeleteizin copy saudara
ReplyDeleteizin cop dan minta halal ilmunya, gus bro akh..
ReplyDeleteIzin copy Pak ...
ReplyDeletemohon maaf pak adakah daftar pustakanya
ReplyDeleteAda daftar pustaka nya kah kk refly?
ReplyDeleteAssalamu alaikum, izin copy ustadz
ReplyDeleteassalamu'alaikum mohon ijin copy flle njeh
ReplyDeleteassalamu'alaikum, mohon izin copy tadz
ReplyDeleteassalamualikum,,mohon ijin kopiya...
ReplyDeleteizin copy
ReplyDeleteCool and that i have a neat offer: How Much Are House Renovations Stardew Valley 1970's split level remodel
ReplyDelete