Friday, November 15, 2013

Beasiswa S2 dan S3 di King Saud University

Pembukaan Pendaftaran Progam Pascasarjana S2 & S3 di King Saud University Riyadh Arab Saudi Tahun Ajaran 1435 / 1436 H di mulai tanggal 17 Nov 2013 dan berakhir tanggal 21 Desember 2013 M.
Selengkapnya lihat di http://ksu.edu.sa/sites/KSUArabic/Deanships/Grad/DGSNews/Pages/p23-10-2013.aspx
 
 #HumasPPMIRiyadh 
#https://www.facebook.com/groups/314102652029834/

Thursday, November 7, 2013

Lahjah Ammiyah Mesir


I.      PERUBAHAN DALAM PENUTURAN

1.    Orang Mesir  biasanya menuturkan huruf  "ق" dengan "ء".
      Contoh: يا بنى  قم واقرأ كتابك  
      Dibaca: Yabni um wa’ra’ kitâba
      Artinya: Berdiri dan bacalah bukumu, nak!
2.    Orang Mesir  melafalkan huruf   "ج" dengan “g”.
Contoh:   سبحان الله ايه اللى جابك هنا
      Dibaca: Subhanallah. Eeh elle gabak hina
Artinya: Ya ampun, gimana ceritanya bisa datang kemari.

3.    Huruf  "ث" selalu diucapkan dengan "ت".   
      Contoh:   احنا اكثر من ثلاثة
      Dibaca: Ihna aktar min talâtah
      Artinya: Kita khan tiga orang lebih
 
4.    Biasanya huruf "ظ" biasanya dituturkan dengan huruf  "ض" 
      Contoh: احنا ح نصل الظهر سواء  والله
      Dibaca:  ....الضهر...., dengan menggunakan "ض"
      Artinya: Sumpah, kita akan sholat Zuhur bareng.

5.    Kadang,  "ء" dibunyikan"  . Untuk memudahkan pengucapan.
      Contoh:  يا رئيس انا جاى اه, مش نائم    
      Dibaca: Ya rayyis ana gay aho, misy nayim  
      Artinya: Hei Bung, gue datang, nih, nggak tidur.

6.   Biasanya huruf  "ذ"   diucapkan dengan  "د".
      Contoh: الذهب ذا....كذا  
      Dibaca: Addahab dah…kida
      Artinya: Emas ini, keren, lho


II.    KAIDAH DASAR

1. Mengakhiri seluruh kata dengan huruf mati (sukun: __ْ_ ), tanpa memperhatikan kaidah  bahasa Arab (al-Nahwu) yang baku. Contoh: عايزك دىالوقت، حالا!   
Dibaca: Aizak dil wa’ty. Hâlan!
Artinya: Aku pingin ketemu kamu. Sekarang juga!

2. Menambahkan huruf "ب" pada awal fi’il mudlâri’   =  الفعل المضارع)present tense) yang menunjukkan peristiwa yang sedang terjadi.
Contoh: ازى بتفهم الدرس وانت نايم 
Dibaca: Izzay bi tifham addars wainta nayim
Artinya: Gimana mo’ paham pelajaran. Tidur terus, sih ente!

 3. Meletakkan huruf "حَ"   pada awal fi’il mudlâri’  الفعل المضارع) ) yang menunjukkan peristiwa yang akan terjadi (future tense). Ia menggantikan fungsi (makna) huruf "س" atau  "سوف"  dalam bahasa Arab fushHa. Perlu diingat juga, umumnya huruf awal fi’il mudlâri’ tersebut diucapkan secara samar antara kasrah dan fathah  امالة ) (
Contoh:       حنروح الجامعة بكرة الصبح  
Dibaca: Haneruh el gam’ah bukroh essubh
Artinya:  Besok pagi kita akan berangkat ke kampus

4. Menambahkan huruf "شْ"  (sukun) pada setiap akhir kata kerja/benda yang didahului dengan huruf   ما "النافية"
Contoh:       ما عنديش فلوس ما أكلتش من امبارح  أنا
Dibaca:    Ana ma andisy fulûs, ma akaltusy minimbârih
Artinya: Ana gak punya duit, blum makan nih dari kemarin .

Sumber: Booklet Gamajatim 2002

Friday, November 1, 2013

FUNGSI BAHASA



A.      Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia , Bahasa juga merupakan alat ekspresi diri sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Bangsa Indonesia memiliki bahasa yang disebut bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi tersebut. Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa melayu yang dimodifikasi lalu dicampur dengan bahasa-bahasa serapan dari berbagai daerah dan dari bahasa asing yang kemudian dibakukan. Sedangkan bahasa melayu sendiri berakar dari bahasa Austronesia yang muncul sekitar 6.000-10.000 tahun lalu. Bahasa Indonesia diresmikan menjadi bahasa negara dan menjadi bahasa persatuan dari sekian ratus bahasa daerah pada tanggal 28 Oktober 1928.
Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai bahasa resmi negara, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, alat perhubungan pada tingkat nasional bagi kepentingan menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan, dan alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, seni, serta teknologi modern. Fungsi-fungsi ini tentu saja harus dijalankan secara tepat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Itu itulah kali ini pemakalah mendapatkan mandat untuk membahas fungsi bahasa itu seperti apa.

B.       Rumusan Masalah

1.      Apakah pengertian bahasa?
2.      Bagaimana karakteristik bahasa?
3.      Apa macam- macam fungsi bahasa?

C.       Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian bahasa
2.      Untuk mengetahui bagaimana karakteristik bahasa
3.      Untuk mengetahui macam- macam fungsi bahasa






BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Bahasa
       Arti Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:
1.      BILL ADAMS
"Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif."
2.      WITTGENSTEIN
"Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis."
3.      FERDINAND DE SAUSSURE
"Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain."
4.      PLATO
"Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut."
5.      BLOCH & TRAGER
"Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama."
6.      CARROL
"Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia."
7.      SUDARYONO
"Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman."
8.      SAUSSURE
"Bahasa adalah objek dari semiologi"
9.      Mc. CARTHY
"Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir."
10.  WILLIAM A. HAVILAND
"Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu."
            Bila dilihat dari beberapa definisi dan pengertian mengenai bahasa menurut beberapa ahli diatas, kita bisa melihat bahwa terdapat perbedaan definisi tentang bahasa dimana definisi dari setiap ahli tergantung dengan apa yang ingin ditekankan oleh setiap tersebut. Namun meskipun terdapat perbedaan, nampaknya disepakati bersama bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Dan sebagai alat komunikasi , bahasa mempunyai fungsi-fungsi dan ragam-ragam tertentu.[1]

       Banyak juga para ilmuan berbicara dan mendivinisikan bahasa. Ini bisa dimengerti karena sejak zaman Yunani Latin, dengan tokoh terkenal Aristoteles, orang sudah membicarakannya. Orang-orang Yunani, yang pengaruhnya cukup besar sampai sekarang, menganggap bahasa itu sebagai alat manusia untuk mengekspresikan fikiran dan perasaannya. Batasan ini benar, tetapi tidak seluruhnya, karena batasan itu memberi kesan, orang baru berbahasa kalau ada fikiran atau perasaan yang ingin diungkapkan. Yang dilupakan adalah, bahasa itu juga dapat mempengaruhi fikiran.
Pandangan muncul dari linguistik struktural dengan tokoh Boomfield bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang- wenang (arbitrer) yang digunakan masyarakat untuk saling berhubungan dan berinteraksi. Hal yang sama juga dituturkan oleh Kridalaksana bahwa Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri[2].  Rumusan yang hampir sama dinyatakan oleh Lyons, bahwa bahasa adalah most of them hare taken the views that languages are system of symbols, designed, as it were, for the purpose of comunications. Berdasarkan pendapat Lyons, dapat dikatakan bahwa bahasa harus bersistem, berwujud simbolyang kita lihat dan kita dengar dalam lambang, serta bahasa digunakan oleh masyarakat dalam berkomunikasi[3].
B.       Karakteristik Bahasa
       Bahasa dipergunakan oleh manusia dalam segala aktivitas kehidupan. Dengan demikian, bahasa merupakan hal yang paling hakiki dalam kehidupan manusia. Reching Koen menyatakan, bahwa hakikat bahasa bersifat (a) mengganti, (b) individual, (c) kooperatif, dan (d) sebagai alat komunikasi[4].
Bahasa dapat menggantikan peristiwa/kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh individu/kelompok. Dengan bahasa, seorang individu/kelompok dapat meminta  individu/kelompok lain untuk melakukan suatu pekerjaan. Kalimat yang diucapkan oleh individu kepad individu yang lain bersifat individual.
Setelah sebuah kalimat lahir dan didengar oleh individu yang lain, lalu individu tersebut akan melakukan pekerjaan yang diminta. Kesediaan seorang individu dalam melakukan pekerjaan itu tentu karena adanya kerja sama antar individu. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa bahasa bersifsat kooperatif. Disamping bahasa bersifat kooperatif, bahasa juga digunakan sebagai alat komunikasi. Pengaruh bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut adalah faktor sosial dan faktor situasional.
Selain empat hakikat bahasa tersebut, Chaer mengatakan, bahwa hakikat bahasa itu ada 12 butir. Kedua belas butir bahasa tersebut adalah sebagai berikut [5]:
1)      Bahasa adalah sebuah sistem
Artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Setiap bahasa biasanya memiliki sistem yang berbeda dari bahasa lainnya.
2)      Bahasa berwujud lambang
Artinya setiap lambang bahasa melambangkan suatu makna atau konsep.
3)      Bahasa berwujud bunyi
Artinya lambang-lambang itu berbentuk bunyi yang lazim disebut bunyi ujar atau bunyi bahasa.
4)      Bahasa bersifat arbitrer
Artinya hubungan antar lambang dengan yang dilambangkannya tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang tersebut mengonsepi makna tertentu.
5)      Bahasa bermakna
Artinya setiap ujaran itu memiliki arti tersendiri.
6)      Bahasa bersifat konvensional
Artinya setiap penutur suatu bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya.
7)      Bahasa bersifat unik
Artinya memiliki ciri atau sifat khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
8)      Bahasa bersifat universal
Artinya memiliki ciri yang sama yang ada pada semua bahasa.
9)      Bahasa bersifat produktif
Artinya dengan sejumlah unsur yang terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas.
10)  Bahasa bersifat dinamis
Artinya bahasa itu tidak terlepas dari berbagai kemungkinan perubahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Kedinamisan bahasa dalam tataran gramatika juga banyak menyebabkan terjadinya perubahan kaidah.
11)  Bahasa bervariasi
Artinya meskipun sebuah bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam.
12)  Bahasa bersifat manusiawi
Artinya bahasa sebagai alat komunikasi verbal hanya dimiliki oleh manusia.
Dari dua belas butir hakikat bahas tersebut, dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia di segala bidang kehidupannya. Mempelajari bahasa dan mengkaji bahasa merupakan hal paling penting dilakukan oleh manusia karena secara langsung akan melestarikan dan menginvestarikan bahasa tersebut. Dengan mempelajari dan melakukan pengkajian terhadap bahasa, akan menghindari manusia dari kepunahan bahasa.
C.       Fungsi Bahasa
Secara tradisional kalau ditnyakan apakah bahasa itu, akan dijawab bahwa bahasa adalah alat untuk berintraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti, alat untuk menyampakikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan. Dalam logika kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah hanyalah kalimat deklarelatif saja, padahal kita berbicara tidak hanya untuk membuat pernyataan salah atau benar saja, sesuai dengan pikiran kita. Dalam proses berkomunikasi pikiran hanyalah satu bagian dari sekian banyak informasi yang akan disampaikan.
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus.Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap orang adalah:[6]
1.      Fungsi Secara umum:
Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap orang adalah:
a.      Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:
1)        Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
2)       Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
b.     Sebagai alat komunikasi.
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
c.      Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
d.     Sebagai alat kontrol Sosial.
Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku- buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.[7]
2.      Fungsi Secara khusus:
Jakobson (ahli bahasa?) membagi fungsi bahasa berdasarkan tumpuan perhatian atau aspek, menjadi enam macam:
a.      Emotif: bahasa bertumpuan pada si penutur (addreser), misalnya dipakai apabila kita mengungkapkan rasa gembira, kesal, sedih, dan sebagainya.
b.      Konotif: berbicara atau berbahasa dengan tumpuan pada lawan tutur, misalnya agar lawan bicara kita bersikap atau berbuat sesuatu.
c.       Referensial: membicarakan suatu permasalahan dengan topic tertentu.
d.      Puitik: menyampaikan suatu amanat atau pesan tertentu.
e.       Fatik: berbicara hanya sekedar ingin mengadakan kontak dengan orang lain . seperti orang jawa mengucapkan “mangga!” atau dengan kalimat “Badhe tindak pundi?” yang kesemuannya itu tidak lain kecuali sebagai alat kontak semata.
f.       Metalingual: berbicara masalah bahasa dengan menggunakan bahasa tertentu.
MATERI
 
PENUTUR
 
LAWAN TUTUR
 
Skema tumpuan dan fungsi bahasa tersebut adalah sebagai berikut:






















Penutur
EMOTIF
 


Lawan Tutur
KONOTIF
 


 














Keterangan:
1)      Huruf capital: Fungsi Bahasa
2)      Huruf kecil: Tumpuan
Dell Hymes mengembangakan fungsi- fungsi bahasa yang pada prinsipnya merupakan rincian dari fungsi bahasa yang telah dikemukakan di depan. Fungsi- fungsi tersebut adalah:
1)      Untuk menyesuakan diri dengan norma- norma social. Misalnya, untukmenulis surat lamaran, untuk mengajukan permohonan, untuk minta izin dan sebagainya.
2)      Untuk menyampaikan pengalaman tentang keindahan, kebaikan, keluhuran budi, keagungan, dan sebagainya.
3)      Untuk mengatur kontak social, misalnya untuk tegur sapa, greeting, salam, dan sebagainya.
4)      Untuk mengatur prilaku atau perasaan diri sendiri, misalnya berdo’a, menghitung, dan sebagainya.
5)      Untuk mengatur prilaku atau perasaan orang lain, misalnya memerintah, melawak, mengancam, dan sebagainya.
6)      Untuk mengungkapkan perasaan, misalnya memaki, memuji, merayu, dan sebagainya.
7)      Untuk menandai prihal hubungan social, misalnya menyatakan unggah-ungguh, tutur sapa, penggilan, dan sebagainya.
8)      Untuk menunjukkan dunia diluar bahasa, misalnya membeda-bedakan, menyusun dan mengemukakan berbagai bidang ilmu pengetahuan.
9)      Untuk mengajarkan berbagai kemampuan dan ketrampilan.
10)  Untuk menanyakan sesuatu kepada orang lain.
11)  Untuk menguraikan suatu bahasa, misalnya untuk menguraikan tentang morfem, fonem, alomorf, alofon, frasa, klausa, dan sebagainya.
12)  Untuk menghindarkan diri dengan cara mengemukakan keberatan dan alasan.
13)  Untuk mengungkapkan suatu prilaku performatif, misalnya mengungkapkan sesuatu sambil melakukannya.







KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas maka penulis bisa simpulkan sebagai berikut:
Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia , Bahasa juga merupakan alat ekspresi diri sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
1.        Fungsi Bahasa
a.       Fungsi Secara Umum
1)       Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
2)       Sebagai alat komunikasi.
3)       Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
4)       Sebagai alat kontrol Sosial.

b.      Fungsi Secara Khusu
1)      Emotif
2)      Konotif
3)      Referensial
4)      Puitik
5)      Fatik
6)      Metalingual





DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul, Linguistik Umum, (Jakarta: Reneka Cipta, 1994)
Chaer, Abdul  danLeonie Agustina, Sosiolinguistik: Perkenalan Awal, Jakarta; Rineka Cipta,
            2010.
Harimurti kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta: PT Gramedia, 1993).
Mansoer Peteda danYenni Pulubuhu, Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Dasar Umum,
            (Flores-NTT: Nusa Indah, 1993).
Mansoer Peteda danYenni Pulubuhu, Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Dasar Umum,
(Flores-NTT: Nusa Indah, 1993).



[2] Harimurti kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta: PT Gramedia, 1993) hal 21
[3] Mansoer Peteda danYenni Pulubuhu, Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Dasar Umum, (Flores-NTT: Nusa Indah, 1993) hal 4
[4] Mansoer Peteda danYenni Pulubuhu, Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Dasar Umum, (Flores-NTT: Nusa Indah, 1993) hal 5
[5] Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Reneka Cipta, 1994) hal 33
[6] Abdul Chaer, Leonie Agustina, Sosiolinguistik: Perkenalan Awal, Jakarta; Rineka Cipta, 2010